Akar Tuba: Cara Praktis Jadi Pestisida Alami!

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Telegram
akar tuba adalah

Akar tuba (Derris elliptica) adalah tanaman yang terkenal karena pemanfaatannya secara tradisional sebagai racun ikan alami dan juga sebagai bahan pestisida. Tanaman ini memiliki kandungan senyawa beracun yang disebut rotenon, yang sangat efektif dalam melumpuhkan ikan dan serangga. Di berbagai pelosok Indonesia, akar tuba dikenal dengan berbagai nama lokal yang unik, seperti tuwa laleur dan areuy kidang di Sunda, jenu, jelun, dan tungkul di Jawa, tobha, jheno, dan mombul di Madura, serta berbagai nama lainnya. Pemanfaatan akar tuba telah menjadi bagian dari kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengendalikan hama secara alami.

Baca juga:

Mengenal Lebih Dekat Akar Tuba (Derris elliptica)

Sebelum kita menggali lebih dalam mengenai manfaat dan potensi tersembunyi yang dimiliki oleh akar tuba, mari kita kenali lebih dekat tanaman yang kaya akan sejarah dan manfaat ini.

Taksonomi Akar Tuba

Berikut adalah klasifikasi taksonomi dari akar tuba:

  • Kingdom: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Fabales
  • Famili: Fabaceae
  • Genus: Derris
  • Spesies: Derris elliptica

Morfologi dan Ciri-ciri Akar Tuba

Akar tuba merupakan tanaman merambat yang dapat tumbuh dengan panjang mencapai 10 hingga 15 meter. Batangnya berbentuk silindris dengan permukaan yang kasar dan berwarna cokelat keabu-abuan. Daunnya tersusun majemuk menyirip, terdiri dari 9 hingga 13 anak daun yang berbentuk elips atau lonjong. Bunga akar tuba berukuran relatif kecil, berwarna putih atau merah muda, dan tersusun dalam bentuk tandan yang indah. Buahnya berbentuk polong pipih yang mengandung 1 hingga 5 biji di dalamnya. Bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan adalah akarnya, karena memiliki konsentrasi rotenon yang paling tinggi.

daftar harga tanaman
akar tuba

Baca juga: Karet Kebo: Lebih dari Sekadar Tanaman Hias Biasa!

Negara Asal dan Sebaran Geografis Tanaman Akar Tuba

Akar tuba berasal dari wilayah Asia Tenggara dan Pasifik Barat, termasuk di dalamnya adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Papua Nugini. Tanaman ini tumbuh dengan subur di daerah tropis yang memiliki curah hujan tinggi dan tanah yang lembap. Saat ini, akar tuba telah tersebar luas ke berbagai wilayah di dunia, termasuk Amerika Selatan dan Afrika, karena pemanfaatannya yang luas sebagai pestisida alami yang efektif.

Syarat Tumbuh dan Cara Propagasi (Perbanyakan) Akar Tuba

Akar tuba dapat tumbuh secara optimal pada ketinggian 0 hingga 1500 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan tahunan berkisar antara 2000 hingga 3000 mm. Tanaman ini membutuhkan tanah yang subur, gembur, dan kaya akan bahan organik untuk dapat tumbuh dengan baik. Suhu ideal untuk pertumbuhan akar tuba adalah antara 20 hingga 30°C.

Perbanyakan akar tuba dapat dilakukan dengan dua metode utama, yaitu:

  1. Stek Batang: Pilih batang yang sehat dan tidak terlalu tua, kemudian potong dengan panjang sekitar 20-30 cm. Tanam stek batang ini pada media tanam yang lembap dan rawat hingga tumbuh akar.
  2. Biji: Biji akar tuba dapat disemai terlebih dahulu sebelum ditanam di lahan terbuka. Pastikan media semai tetap lembap agar biji dapat berkecambah dengan baik.
akar tuba
Akar tuba: Adalah tumbuhan Liana (tumbuhan memanjat) berkayu

Kandungan Senyawa Kimia dalam Akar Tuba

Akar tuba mengandung berbagai senyawa kimia yang bermanfaat, namun yang paling utama adalah rotenon. Rotenon adalah senyawa insektisida alami yang bekerja dengan cara menghambat respirasi sel pada serangga dan ikan. Selain rotenon, akar tuba juga mengandung senyawa lain seperti deguelin, tephrosin, dan elliptone yang turut berkontribusi pada sifat insektisidanya.

Berikut adalah perkiraan kandungan nutrisi dalam 100 gram akar tuba segar:

KomponenJumlah
RotenonBervariasi (tergantung varietas dan kondisi tumbuh)
DeguelinBervariasi
TephrosinBervariasi
ElliptoneBervariasi
Air± 70-80 gr
SeratCukup tinggi

Catatan: Data kandungan nutrisi akar tuba masih sangat terbatas dan dapat bervariasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.

Pemanfaatan Tanaman Akar Tuba: Dari Racun Ikan hingga Pestisida Alami

Akar tuba telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat tradisional untuk berbagai keperluan, terutama pada bagian akarnya. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan akar tuba yang umum:

  • Racun Ikan Tradisional: Akar tuba ditumbuk halus dan ditebarkan ke sungai atau kolam untuk melumpuhkan ikan. Ikan yang terkena rotenon akan mengalami kesulitan bernapas dan menjadi lebih mudah untuk ditangkap.
  • Pestisida Alami yang Efektif: Ekstrak akar tuba dapat digunakan sebagai pestisida alami untuk mengendalikan hama serangga pada tanaman pertanian. Rotenon bekerja dengan cara menghambat sistem saraf serangga, yang menyebabkan kelumpuhan dan akhirnya kematian.
  • Pengobatan Tradisional: Beberapa masyarakat tradisional juga menggunakan akar tuba untuk mengobati berbagai penyakit kulit, seperti kudis dan kurap. Namun, penggunaan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena rotenon bersifat toksik.
akar tuba
Bagian kulit akar: adalah bagian yang paling banyak mengandung rotenon

Baca juga: Tanaman Jelatang: Musuh atau Teman? Kupas Tuntas Khasiatnya

Tentu, berikut adalah bab baru yang Anda minta, yang akan ditambahkan setelah bab “Potensi Manfaat Kesehatan dari Senyawa dalam Akar Tuba”:

Cara Membuat Pestisida Nabati dari Akar Tuba

Akar tuba dapat diolah menjadi pestisida nabati yang efektif untuk mengendalikan hama pada tanaman. Pestisida nabati dari akar tuba relatif aman bagi lingkungan karena rotenon, senyawa aktifnya, mudah terurai. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan dan cara pengaplikasiannya:

Bahan dan Peralatan:

  • 1 kg akar tuba kering (atau 2 kg akar tuba segar)
  • 10 liter air
  • Ember atau wadah besar
  • Alat penumbuk atau blender
  • Kain saring atau saringan
  • Botol semprot

Tahapan Pembuatan:

  1. Persiapan Akar Tuba:
    • Jika menggunakan akar tuba kering, potong kecil-kecil agar lebih mudah ditumbuk.
    • Jika menggunakan akar tuba segar, cuci bersih dan potong-potong.
  2. Penumbukan/Penghancuran:
    • Tumbuk akar tuba hingga halus. Jika menggunakan blender, tambahkan sedikit air untuk membantu proses penghancuran.
  3. Perendaman:
    • Masukkan akar tuba yang telah ditumbuk ke dalam ember atau wadah besar.
    • Tambahkan 10 liter air.
    • Aduk rata dan biarkan merendam selama 24 jam. Proses perendaman ini bertujuan untuk mengekstrak rotenon dari akar tuba.
  4. Penyaringan:
    • Setelah 24 jam, saring larutan akar tuba menggunakan kain saring atau saringan.
    • Ampas akar tuba dapat dibuang atau digunakan sebagai kompos.
  5. Penyimpanan:
    • Larutan hasil saringan adalah larutan pestisida nabati siap pakai.
    • Simpan dalam botol atau wadah tertutup rapat di tempat yang sejuk dan gelap. Pestisida nabati dari akar tuba ini dapat bertahan selama beberapa minggu.

Cara Pengaplikasian:

  1. Pengenceran (Opsional):
    • Jika tanaman yang akan disemprot sensitif, larutan pestisida nabati akar tuba dapat diencerkan dengan air bersih dengan perbandingan 1:1 atau 1:2.
  2. Penyemprotan:
    • Masukkan larutan pestisida nabati akar tuba ke dalam botol semprot.
    • Semprotkan pada tanaman yang terserang hama, terutama pada bagian bawah daun, karena hama sering bersembunyi di sana.
    • Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari saat suhu tidak terlalu panas.
  3. Frekuensi:
    • Lakukan penyemprotan 2-3 kali seminggu, atau sesuai dengan tingkat serangan hama.
  4. Perhatian:
    • Gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker saat melakukan penyemprotan.
    • Hindari menyemprot pada saat akan turun hujan.
pestisida nabati
Larutan pestisida nabati akar tuba dapat diencerkan dengan air bersih dengan perbandingan 1:1 atau 1:2.

Tips Tambahan:

  • Untuk meningkatkan efektivitas, tambahkan sedikit sabun colek (sekitar 1 sendok teh per liter larutan) sebagai perekat agar larutan pestisida lebih menempel pada daun.
  • Pestida nabati dari akar tuba efektif untuk mengendalikan berbagai jenis hama, seperti kutu daun, ulat, belalang, dan thrips.
  • Lakukan uji coba pada beberapa tanaman terlebih dahulu untuk memastikan larutan tidak menyebabkan efek negatif pada tanaman.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat membuat pestisida nabati dari akar tuba yang efektif dan ramah lingkungan untuk melindungi tanaman Anda dari serangan hama.

Potensi Manfaat Kesehatan dari Senyawa dalam Akar Tuba

Meskipun akar tuba dikenal karena kandungan racunnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa yang terdapat di dalamnya juga memiliki potensi manfaat kesehatan. Misalnya, rotenon diketahui memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, penting untuk diingat bahwa penelitian ini masih dalam tahap awal dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan akar tuba untuk tujuan pengobatan.

Peringatan: Penggunaan akar tuba untuk tujuan pengobatan harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan selalu di bawah pengawasan ahli yang kompeten. Rotenon adalah senyawa yang beracun dan dapat menyebabkan efek samping yang serius jika digunakan secara tidak tepat.

Fakta Unik yang Mungkin Belum Anda Ketahui tentang Tanaman Akar Tuba

Berikut adalah beberapa fakta unik tentang tanaman akar tuba yang mungkin belum Anda ketahui:

  • Rotenon, senyawa aktif dalam akar tuba, dapat terurai dengan cepat di lingkungan terbuka oleh paparan sinar matahari dan aktivitas mikroorganisme. Hal ini membuat akar tuba relatif aman untuk digunakan sebagai pestisida alami karena tidak meninggalkan residu berbahaya dalam jangka panjang.
  • Akar tuba telah digunakan oleh masyarakat adat di seluruh dunia selama berabad-abad sebagai racun ikan dan pestisida alami yang efektif.
  • Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa rotenon berpotensi digunakan sebagai obat untuk penyakit Parkinson. Namun, penelitian ini masih dalam tahap awal dan belum ada bukti yang kuat mengenai efektivitas dan keamanannya untuk tujuan ini.

Kesimpulan: Akar Tuba, Tanaman dengan Potensi yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut

Akar tuba (Derris elliptica) adalah tanaman yang memiliki sejarah panjang dalam pemanfaatan tradisional sebagai racun ikan dan pestisida alami. Kandungan rotenon yang beracun menjadikan akar tuba efektif untuk melumpuhkan ikan dan mengendalikan hama serangga. Meskipun memiliki potensi manfaat kesehatan, penggunaan akar tuba harus dilakukan dengan hati-hati karena rotenon bersifat toksik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap potensi penuh dan memastikan keamanan penggunaan akar tuba untuk berbagai keperluan di masa depan.

Baca juga: Tanaman Bangle: Rahasia Keluarga Sehat, Cek Sekarang!

FAQ (Frequently Asked Questions) Seputar Akar Tuba

Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap dan menjawab pertanyaan yang mungkin muncul, berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang akar tuba:

  • Apa sebenarnya rotenon itu? Rotenon adalah senyawa insektisida alami yang ditemukan dalam akar tuba. Senyawa ini bekerja dengan cara menghambat respirasi sel pada serangga dan ikan, sehingga menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
  • Bagaimana cara yang tepat menggunakan akar tuba sebagai pestisida alami? Akar tuba dapat ditumbuk halus dan dicampurkan dengan air, kemudian disemprotkan pada tanaman yang terserang hama. Pastikan untuk menggunakan sarung tangan dan masker saat mengaplikasikan akar tuba.
  • Apakah penggunaan akar tuba aman bagi manusia? Rotenon bersifat toksik bagi manusia jika tertelan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penggunaan akar tuba harus dilakukan dengan hati-hati dan hindari kontak langsung dengan kulit atau mata.
  • Seberapa ramah lingkungan penggunaan akar tuba? Rotenon terurai dengan cepat di lingkungan terbuka oleh sinar matahari dan mikroorganisme, sehingga akar tuba dianggap relatif aman digunakan sebagai pestisida alami dibandingkan dengan pestisida sintetis.
  • Di mana saya bisa mendapatkan bibit akar tuba? Bibit akar tuba dapat diperoleh dari toko tanaman atau petani lokal yang membudidayakan tanaman ini. Pastikan untuk memilih bibit yang sehat dan berkualitas.
  • Bagaimana cara menentukan kadar rotenon dalam akar tuba? Kadar rotenon dalam akar tuba dapat ditentukan melalui uji laboratorium. Uji ini penting untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan akar tuba.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang bermanfaat tentang akar tuba!

Salam tetanam!

Jangan sampai ketinggalan! Halaman depan website kami penuh dengan berbagai artikel fresh dan informatif yang sayang untuk dilewatkan. Klik/tap tombol dibawah ini sekarang dan perluas wawasan Tanaman dan menanam Anda!

Facebook
Twitter
Pinterest
Telegram
WhatsApp

Jangan pernah melewatkan berita penting apa pun. Berlangganan newsletter kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *