Jengkol ( Archidendron pauciflorum ), atau yang juga dikenal dengan nama jering, adalah tanaman pohon dari suku Fabaceae (polong-polongan) yang populer di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Walaupun aromanya seringkali menjadi perdebatan, jengkol memiliki tempat istimewa di hati para penggemarnya, terutama sebagai bahan utama dalam masakan seperti semur jengkol, rendang jengkol, atau sekadar lalapan yang disantap bersama sambal. Namun, tahukah Anda bahwa di balik aromanya yang khas, pohon jengkol menyimpan segudang manfaat kesehatan dan potensi untuk dibudidayakan? Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengenal lebih dekat pohon jengkol, mulai dari karakteristik tanaman, kandungan nutrisi, manfaat kesehatan, cara mengolah, hingga tips menanam dan merawatnya.
Mengenal Tanaman Pohon Jengkol ( Archidendron pauciflorum )
Pohon jengkol adalah tanaman tahunan yang dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 20-25 meter. Tanaman ini memiliki ciri khas berupa buah polong pipih berwarna coklat kehitaman yang mengandung biji jengkol.
a. Taksonomi
Berikut adalah klasifikasi taksonomi pohon jengkol:
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Divisi: Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh)
- Kelas: Magnoliopsida (Tumbuhan berkeping dua/dikotil)
- Ordo: Fabales
- Famili: Fabaceae (Suku polong-polongan)
- Genus: Archidendron
- Spesies: Archidendron pauciflorum
b. Morfologi
Secara morfologi, pohon jengkol memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Akar: Sistem perakaran tunggang yang kuat dan dalam.
- Batang: Berkayu, tegak, silindris, berwarna coklat keabu-abuan, dan memiliki percabangan yang cukup banyak.
- Daun: Majemuk, menyirip ganda, dengan anak daun berbentuk elips atau lonjong, berwarna hijau.
- Bunga: Berkelamin ganda, berbentuk bonggol, berwarna putih kekuningan, dan memiliki aroma yang harum.
- Buah: Polong pipih, berbentuk spiral atau melengkung, berwarna coklat kehitaman saat matang, dan berisi 5-7 biji jengkol.
- Biji: Berbentuk bulat telur atau elips, berwarna coklat kemerahan atau kehitaman, dan memiliki kulit biji yang keras.

c. Negara Asal dan Sebaran Geografis
Pohon jengkol berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Indonesia, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Pohon jengkol dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.
Baca juga: Kedawung: Manfaat, Cara Tanam, & Fakta Unik Si Biji Ajaib
Syarat Tumbuh dan Propagasi (Perbanyakan)
Pohon jengkol dapat tumbuh optimal pada kondisi berikut:
- Iklim: Tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi (2000-3000 mm per tahun) dan musim kemarau yang tidak terlalu panjang.
- Tanah: Gembur, subur, dan memiliki drainase yang baik. Jenis tanah yang cocok adalah tanah lempung berpasir atau tanah vulkanis.
- Ketinggian: Dataran rendah hingga ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.
- Suhu: 20-30 derajat Celsius.
Perbanyakan pohon jengkol dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- Generatif (dengan biji): Biji jengkol yang sudah tua dan berkualitas baik disemaikan terlebih dahulu. Setelah bibit mencapai tinggi 20-30 cm, bibit dapat dipindahkan ke lahan penanaman.
- Vegetatif (dengan okulasi atau sambung): Cara ini lebih disukai karena menghasilkan tanaman yang lebih cepat berbuah dan memiliki sifat yang sama dengan induknya.

Kandungan Nutrisi dan Senyawa Kimia Biji Pohon Jengkol
Biji jengkol mengandung berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Berikut adalah tabel kandungan nutrisi biji jengkol per 100 gram:
Nutrisi | Jumlah (per 100 gram) |
---|---|
Energi | 149 kalori |
Protein | 5.4 gram |
Karbohidrat | 32.8 gram |
Serat | 1.9 gram |
Kalsium | 47 mg |
Fosfor | 166 mg |
Zat Besi | 1.5 mg |
Vitamin C | 80 mg |
Selain nutrisi di atas, biji jengkol juga mengandung berbagai senyawa kimia, seperti asam jengkolat, flavonoid, tanin, dan saponin.
Manfaat Kesehatan Biji Jengkol
Meskipun seringkali dihindari karena aromanya, biji jengkol memiliki berbagai manfaat kesehatan, antara lain:
- Menjaga kesehatan jantung: Kandungan serat dalam jengkol dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
- Mengontrol kadar gula darah: Serat dalam jengkol juga dapat membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.
- Mencegah anemia: Jengkol mengandung zat besi yang penting untuk pembentukan sel darah merah, sehingga dapat membantu mencegah anemia.
- Meningkatkan daya tahan tubuh: Vitamin C dalam jengkol berperan sebagai antioksidan yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
- Mencegah osteoporosis: Kalsium dan fosfor dalam jengkol penting untuk menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.

Baca Juga: Sayur Genjer: Jangan Remehkan! Ini Khasiatnya!
Cara Mengolah Biji Jengkol
Biji jengkol dapat diolah menjadi berbagai macam masakan yang lezat dan menggugah selera. Beberapa cara mengolah biji jengkol yang populer antara lain:
- Semur jengkol: Jengkol dimasak dengan bumbu semur yang kaya rempah dan kecap manis.
- Rendang jengkol: Jengkol dimasak dengan bumbu rendang yang pedas dan kaya rempah.
- Jengkol balado: Jengkol digoreng dan dilumuri dengan sambal balado yang pedas.
- Jengkol goreng: Jengkol direbus terlebih dahulu, kemudian digoreng hingga garing.
- Lalapan jengkol: Jengkol direbus dan disantap sebagai lalapan bersama sambal.
Penting: Sebelum diolah, biji jengkol sebaiknya direbus terlebih dahulu untuk menghilangkan sebagian asam jengkolat yang dapat menyebabkan keracunan. Perendaman dalam air kapur sirih juga dapat membantu mengurangi aroma tidak sedap pada jengkol.
Fakta Unik
Berikut adalah beberapa fakta unik tentang pohon jengkol:
- Aroma khas jengkol disebabkan oleh kandungan asam jengkolat.
- Jengkol memiliki efek diuretik, yaitu dapat meningkatkan produksi urine.
- Di beberapa daerah, jengkol dipercaya memiliki khasiat sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit.
- Pohon jengkol dapat membantu mencegah erosi tanah karena memiliki sistem perakaran yang kuat.
Cara Menanam dan Merawat Pohon Jengkol (Langkah-Langkah Detail)
Berikut adalah langkah-langkah detail dalam menanam dan merawat pohon jengkol:
a. Persiapan Lahan
- Pilih lahan yang memiliki drainase baik dan terkena sinar matahari yang cukup.
- Bersihkan lahan dari gulma dan batu-batuan.
- Gemburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak.
- Buat lubang tanam dengan ukuran 50x50x50 cm dengan jarak tanam 8-10 meter.
- Biarkan lubang tanam terbuka selama 1-2 minggu agar terkena sinar matahari.
b. Penanaman Bibit
- Pilih bibit pohon jengkol yang berkualitas baik dan sehat.
- Lepaskan bibit dari polybag dengan hati-hati.
- Masukkan bibit ke dalam lubang tanam.
- Timbun lubang tanam dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos.
- Padatkan tanah di sekitar bibit.
- Siram bibit dengan air secukupnya.

c. Pemeliharaan Tanaman Pohon Jengkol
- Penyiraman: Siram tanaman secara teratur, terutama pada musim kemarau.
- Pemupukan: Berikan pupuk secara teratur, minimal 2 kali dalam setahun, dengan menggunakan pupuk kandang, kompos, atau pupuk NPK.
- Penyiangan: Bersihkan gulma secara teratur di sekitar tanaman.
- Pemangkasan: Lakukan pemangkasan cabang yang tidak produktif atau yang terkena penyakit.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara teratur dengan menggunakan pestisida atau insektisida organik.
Baca juga: Pohon Lerak: Sabun Jadul Alami yang Kini Terlupakan!
Kesimpulan
Pohon jengkol adalah tanaman yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Selain memiliki nilai ekonomis sebagai bahan pangan, pohon jengkol juga memiliki berbagai manfaat kesehatan dan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan perawatan yang baik, pohon jengkol dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah yang berkualitas.
FAQ (Frequently Asked Questions)
- Apakah jengkol aman dikonsumsi setiap hari? Konsumsi jengkol sebaiknya tidak berlebihan karena kandungan asam jengkolat yang tinggi dapat menyebabkan gangguan ginjal (keracunan jengkol/jengkolisme). Batasi konsumsi jengkol tidak lebih dari 2-3 kali seminggu dengan porsi yang wajar.
- Bagaimana cara menghilangkan bau jengkol di mulut? Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bau jengkol di mulut antara lain: mengunyah permen karet, menyikat gigi dengan pasta gigi beraroma kuat, berkumur dengan mouthwash, atau mengonsumsi makanan atau minuman yang beraroma kuat seperti kopi atau teh.
- Apakah jengkol bisa menyebabkan asam urat? Meskipun jengkol mengandung purin, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, efeknya tidak signifikan dibandingkan dengan makanan lain yang lebih tinggi purin seperti daging merah atau jeroan. Namun, bagi penderita asam urat, sebaiknya tetap membatasi konsumsi jengkol.
- Bagaimana cara memilih jengkol yang berkualitas baik? Pilih jengkol yang sudah tua (berwarna coklat kehitaman), tidak berlubang, dan tidak berbau busuk. Jengkol yang berkualitas baik akan terasa padat dan berat saat dipegang.
- Apakah semua orang bisa menanam pohon jengkol? Ya, pohon jengkol relatif mudah ditanam dan dirawat asalkan kondisi iklim dan tanahnya sesuai. Dengan perawatan yang baik, pohon jengkol dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah yang berkualitas.
Semoga bermanfaat!, dan Anda selalu dalam keadaan sehat.
Salam tetanam!