Daun seribu yang atau kadang disebut dengan Yarrow (Achillea millefolium) semakin banyak dibicarakan sebagai tanaman yang unik, cantik, sekaligus bermanfaat. Di satu sisi, ia menambah nilai estetika taman. Di sisi lain, tanaman ini berpotensi menjadi “apotek hidup” di pekarangan rumah.
Melalui artikel ini, kamu akan diajak mengenal daun seribu dari berbagai sisi: mulai definisi, kandungan zat aktif, manfaat kesehatan, hingga panduan menanam dan merawatnya. Dengan begitu, kamu dapat menilai sendiri: pantaskah daun seribu masuk daftar tanaman wajib di rumahmu?
Daftar isi:
- Tanaman Daun Seribu/Yarrow (Achillea millefolium)
- Mengenal Tanaman Daun Seribu (Achillea millefolium)
- Kandungan Senyawa Kimia Daun Seribu
- Manfaat Kesehatan Daun Seribu
- Fakta Unik Tanaman Daun Seribu
- Syarat Tumbuh dan Propagasi (Perbanyakan)
- Cara Menanam dan Merawat Daun Seribu (Langkah Praktis)
- Tabel Panduan Singkat Menanam Daun Seribu
- Kesimpulan
- FAQ Seputar Daun Seribu (Achillea millefolium)
Tanaman Daun Seribu/Yarrow (Achillea millefolium)
Daun seribu adalah nama umum untuk Achillea millefolium, tanaman berbunga dari famili Asteraceae. Nama “daun seribu” merujuk pada bentuk daunnya yang terbelah halus seperti ribuan helaian kecil. Dalam bahasa Inggris, tanaman ini dikenal sebagai yarrow.
Secara abstrak, daun seribu menarik karena punya dua “wajah”:
- Sebagai tanaman hias
Bunga-bunganya kecil, berkelompok, dan muncul dalam rumpun besar dengan warna putih, merah muda, kuning, hingga merah. Karena itu, daun seribu sering dijadikan tanaman border, penghias taman, atau bunga potong. - Sebagai tanaman obat tradisional
Berbagai tradisi pengobatan menggunakan daun seribu untuk membantu mengurangi peradangan, mengatasi perdarahan ringan, hingga membantu pencernaan. Ini membuatnya populer di kalangan pecinta herbal dan penggiat back to nature.
Dengan kombinasi fungsi estetika dan terapeutik ini, daun seribu menjadi tanaman yang layak dipertimbangkan secara serius, bukan sekadar pelengkap taman.
Mengenal Tanaman Daun Seribu (Achillea millefolium)
Untuk memahami potensi daun seribu, kamu perlu mengenalnya secara lebih ilmiah dan visual. Mari mulai dari taksonomi terlebih dahulu.
a. Taksonomi Daun Seribu
Berikut klasifikasi ilmiah daun seribu:
- Kingdom : Plantae
- Divisio : Tracheophyta (tumbuhan berpembuluh)
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Asterales
- Famili : Asteraceae
- Genus : Achillea
- Spesies : Achillea millefolium L.
Nama genus Achillea dipercaya diambil dari nama pahlawan Yunani, Achilles, yang konon menggunakan tanaman ini untuk membantu menyembuhkan luka prajurit di medan perang. Di sini, hubungan antara sejarah dan khasiat obatnya mulai tampak jelas.
b. Morfologi Daun Seribu
Secara morfologi, daun seribu memiliki ciri-ciri yang cukup khas dan mudah dikenali:
- Akar
Sistem akar serabut dengan rimpang menjalar. Rimpang ini memungkinkan tanaman menyebar cepat membentuk rumpun lebat. - Batang
Tegak, berkayu di bagian bawah, tingginya sekitar 30–80 cm, kadang bisa lebih. Batang biasanya bercabang di bagian atas. - Daun
Daun menjari halus, terbelah menjadi banyak segmen kecil, sehingga tampak seperti “seribu” daun. Warna hijau keabu-abuan, kadang sedikit berbulu. - Bunga
Bunga majemuk dalam bentuk malai datar atau agak cembung di ujung batang. Tiap “kepala” bunga terdiri atas bunga tepi (ligula) dan bunga tabung di tengah. Warna bervariasi: putih, krem, merah muda, kuning, hingga merah. - Buah dan biji
Buah kecil berbentuk lonjong (achene) tanpa pappus, berwarna cokelat keabuan. Biji berukuran sangat kecil, namun jumlahnya banyak.
Dengan ciri-ciri ini, daun seribu dapat dengan mudah dibedakan dari tanaman hias biasa, terutama dari bentuk daun yang unik dan tekstur bunganya.

c. Negara Asal dan Sebaran Geografis
Secara alami, daun seribu berasal dari Eropa, Asia Barat, dan sebagian Asia Utara. Namun, seiring waktu dan penyebaran manusia, tanaman ini kini dapat ditemukan di berbagai benua:
- Eropa & Asia : habitat asli, menyebar luas di padang rumput dan lahan terbuka.
- Amerika Utara : diintroduksi, lalu menjadi tanaman umum di banyak negara bagian.
- Australia & Selandia Baru : ditanam sebagai tanaman hias dan kadang dianggap gulma di beberapa area.
- Beberapa wilayah tropis : mulai diadaptasi sebagai tanaman hias dan herbal, biasanya di dataran tinggi atau area dengan iklim lebih sejuk.
Artinya, daun seribu memiliki kemampuan adaptasi bagus dan cukup fleksibel terhadap berbagai kondisi lingkungan, selama syarat dasarnya terpenuhi.
Baca juga: Tanaman Widuri: Dari Obat Herbal sampai Pengusir Ular?
Kandungan Senyawa Kimia Daun Seribu
Kekuatan utama daun seribu sebagai tanaman obat terletak pada fitokimia yang dikandungnya. Berikut ringkasan beberapa senyawa kimia penting per 100 gram bagian herba kering (perkiraan, dapat bervariasi tergantung lokasi tumbuh dan cara pengolahan):
| Senyawa/Komponen | Perkiraan Kandungan / 100 g Herba Kering |
|---|---|
| Minyak atsiri total | 0,3 – 1,0 g |
| Azulene (chamazulene) | 50 – 150 mg |
| Thujone | 20 – 100 mg |
| Flavonoid total | 200 – 800 mg |
| Apigenin | 20 – 80 mg |
| Luteolin | 15 – 60 mg |
| Tanin | 300 – 1.000 mg |
| Sesquiterpene lactone | 100 – 400 mg |
| Asam fenolat (chlorogenic, caffeic, dll.) | 100 – 300 mg |
| Vitamin C | 5 – 20 mg |
| Vitamin K | 0,2 – 0,5 mg |
| Kalium (K) | 400 – 800 mg |
| Kalsium (Ca) | 150 – 300 mg |
| Magnesium (Mg) | 30 – 80 mg |
| Serat | 20 – 40 g |
Catatan: Angka di atas merupakan kisaran perkiraan berdasarkan berbagai sumber publikasi ilmiah dan monograf herbal. Kandungan aktual bisa berbeda sesuai varietas, umur panen, dan metode pengeringan.
Rujukan:
Manfaat Kesehatan Daun Seribu
Selanjutnya, mari masuk ke pertanyaan yang paling sering muncul: apa saja manfaat daun seribu bagi kesehatan? Berdasarkan penggunaan tradisional dan beberapa studi ilmiah, manfaat potensialnya antara lain:
- Membantu meredakan peradangan
Kandungan flavonoid, azulene, dan sesquiterpene lactone diduga memiliki efek antiinflamasi. Secara tradisional, daun seribu digunakan pada kulit yang iritasi ringan atau luka kecil. - Mendukung penyembuhan luka ringan
Di beberapa budaya, daun segar ditumbuk dan ditempelkan pada luka gores atau memar ringan. Penggunaan ini terkait efek astringen dan antiseptik ringan. - Membantu meredakan kram dan nyeri haid
Infus daun seribu sering dikonsumsi sebagai teh herbal untuk membantu meringankan nyeri menstruasi dan kram perut. - Mendukung pencernaan
Daun seribu tradisional digunakan sebagai bitter tonic yang merangsang produksi cairan pencernaan. Ia sering diminum dalam bentuk teh untuk mengurangi kembung dan rasa tidak nyaman di perut. - Efek menenangkan ringan
Beberapa laporan menyebutkan daun seribu dapat memberikan efek relaksasi ringan, sehingga kadang dikombinasikan dengan herbal lain untuk membantu tidur. - Membantu meredakan gejala flu ringan
Teh daun seribu kadang diminum saat gejala awal flu untuk membantu tubuh berkeringat dan merasa lebih hangat.

Penting:
- Manfaat di atas sebagian besar berasal dari penggunaan tradisional dan studi pra-klinik.
- Tidak boleh menggantikan pengobatan dokter untuk penyakit serius.
- Konsultasikan dengan tenaga kesehatan sebelum penggunaan rutin, terutama jika sedang hamil, menyusui, atau mengonsumsi obat tertentu.
Baca juga: Astragalus: Panjang Umur dari Herbal Ajaib, Benarkah?
Fakta Unik Tanaman Daun Seribu
Untuk membuatmu makin penasaran, berikut beberapa fakta unik tentang daun seribu:
- Tanaman “Prajurit” di Medan Perang
Legenda menyebutkan Achilles menggunakan tanaman ini untuk mengobati luka prajurit. Dari sinilah nama Achillea muncul. - Daun “Seribu” Simbol Keberlimpahan
Dalam beberapa budaya, daun seribu dianggap simbol perlindungan dan keberlimpahan karena daunnya yang sangat banyak dan rimbun. - Sering Dianggap Gulma… tapi Mahal di Dunia Herbal
Di negara-negara tertentu, daun seribu tumbuh liar dan dianggap gulma. Namun di dunia herbal, ia menjadi komoditas bernilai tinggi. - Aroma Khas yang Menarik Lebah dan Serangga Penyerbuk
Bunga daun seribu sangat disukai lebah, kupu-kupu, dan serangga penyerbuk lain. Jika kamu ingin taman yang “hidup”, tanaman ini adalah magnet alami. - Tanaman Pendamping (Companion Plant)
Beberapa pekebun organik menggunakannya sebagai tanaman pendamping karena diduga membantu menarik serangga predator alami hama.

Syarat Tumbuh dan Propagasi (Perbanyakan)
Sebelum menanam daun seribu, pahami dulu syarat tumbuh idealnya. Ini akan sangat menentukan keberhasilan budidaya.
Syarat Tumbuh Daun Seribu
- Iklim:
Lebih menyukai iklim sejuk hingga sedang. Namun, masih bisa beradaptasi di daerah hangat asalkan tidak terlalu lembap dan panas ekstrem. - Cahaya:
Idealnya full sun (matahari penuh) 6–8 jam per hari. Di tempat terlalu teduh, pertumbuhan menjadi lemah dan bunga berkurang. - Tanah:
- Gembur
- Drainase baik (tidak becek)
- pH tanah sekitar 6,0–7,5
Menariknya, tanaman ini cukup toleran terhadap tanah agak miskin nutrisi. - Suhu:
Toleran terhadap suhu dingin, bahkan di beberapa daerah beriklim sedang mampu bertahan di musim dingin. - Kelembapan:
Menyukai kelembapan sedang. Tanah yang terlalu basah dalam jangka panjang dapat memicu busuk akar.
Propagasi (Perbanyakan) Daun Seribu
Ada beberapa cara perbanyakan daun seribu:
- Dari biji
- Biji sangat kecil, bisa disemai di permukaan media.
- Cocok untuk produksi massal atau pembibitan awal.
- Dari pemisahan rumpun (division)
- Rumpun tanaman yang sudah berumur 2–3 tahun dapat dibagi.
- Cara ini lebih cepat dan sifat tanaman induk lebih terjaga (klonal).
- Dari stek rimpang
- Bagian rimpang yang sehat dipotong dan ditanam kembali.
- Efektif untuk memperluas penanaman di lahan.
Dengan memahami ini, kamu bisa memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan tujuan budidaya Anda.
Cara Menanam dan Merawat Daun Seribu (Langkah Praktis)
Pada bagian ini, pembahasan akan difokuskan pada langkah-langkah praktis yang bisa langsung kamu terapkan di rumah.
1. Menyiapkan Media Tanam
Langkah pertama adalah memastikan media tanam sesuai kebutuhan daun seribu.
- Gunakan campuran:
- 2 bagian tanah taman
- 1 bagian kompos matang
- 1 bagian pasir atau sekam bakar untuk memperbaiki drainase
- Pastikan tidak ada genangan air di pot atau bedeng.
- Jika ditanam di pot, pilih pot dengan lubang drainase cukup besar.

2. Menyemai Biji atau Menanam Bibit
Berikutnya, pilih apakah kamu ingin mulai dari biji atau bibit hasil pembagian rumpun.
Jika dari biji:
- Taburkan biji tipis di permukaan media semai yang lembap.
- Jangan menimbun biji terlalu dalam; cukup tekan ringan.
- Simpan di tempat terang tetapi tidak terkena matahari langsung.
- Jaga kelembapan (bukan kebasahan) hingga biji berkecambah, biasanya 7–21 hari.
Jika dari bibit/rumpun:
- Gali lubang tanam sedikit lebih besar dari akar bibit.
- Letakkan bibit, lalu timbun dengan media tanam, padatkan ringan.
- Siram seperlunya untuk membantu adaptasi bibit.
3. Menentukan Lokasi Tanam
Setelah bibit siap, kamu harus menentukan lokasi paling strategis.
- Pilih area yang mendapatkan cahaya matahari penuh.
- Jika di pot, letakkan di teras yang terang atau balkon yang tidak terlalu lembap.
- Jaga jarak antar tanaman sekitar 30–40 cm agar sirkulasi udara baik dan rumpun bisa berkembang.
4. Penyiraman yang Tepat
Daun seribu tidak menyukai tanah yang selalu basah, jadi atur jadwal penyiraman dengan bijak.
- Siram ketika lapisan atas tanah (2–3 cm) mulai kering.
- Di musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman atau pastikan drainase benar-benar lancar.
- Hindari menyiram berlebihan hingga menggenang.
5. Pemupukan Seimbang
Tanaman ini tidak rakus pupuk, tetapi pemupukan ringan akan membantu pertumbuhan optimal.
- Aplikasikan kompos atau pupuk kandang matang tipis-tipis 2–3 kali setahun.
- Jika memakai pupuk NPK, gunakan dosis ringan dan taburkan jauh dari pangkal batang.
- Hindari pemupukan nitrogen berlebihan karena dapat membuat tanaman terlalu rimbun tapi kurang bunga.
6. Pengendalian Gulma dan Hama
Daun seribu cenderung kuat, namun tetap perlu pengawasan.
- Cabut gulma secara berkala agar tidak berebut nutrisi.
- Amati kemungkinan serangan kutu daun, trips, atau jamur daun.
- Gunakan pestisida nabati (misalnya larutan sabun lembut atau ekstrak neem) bila diperlukan, dan selalu uji pada sebagian kecil tanaman lebih dulu.
7. Pemangkasan dan Peremajaan Tanaman
Pemangkasan menjadi kunci agar daun seribu tetap indah dan produktif.
- Pangkas bunga yang sudah layu untuk merangsang pembungaan baru.
- Pangkas batang terlalu tinggi atau tidak rapi untuk menjaga bentuk.
- Setiap 2–3 tahun, bagi rumpun (division) untuk meremajakan tanaman dan mencegah rumpun terlalu padat.
8. Panen untuk Kegunaan Herbal
Jika kamu ingin memanfaatkan daun seribu sebagai herbal, lakukan panen dengan cara yang tepat.
- Waktu terbaik: saat tanaman sedang berbunga penuh, karena biasanya kandungan minyak atsiri lebih tinggi.
- Potong bagian atas tanaman (batang muda, daun, dan bunga).
- Keringkan di tempat teduh, berventilasi baik, dan jauh dari sinar matahari langsung.
- Simpan herba kering dalam wadah kedap udara, jauh dari panas dan kelembapan.
Baca juga: Tanaman Valerian: Solusi Alami untuk Masalah Tidur Anda

Tabel Panduan Singkat Menanam Daun Seribu
Berikut rangkuman praktis dalam bentuk tabel agar kamu lebih mudah mengingat tahapan pentingnya:
| Tahap | Langkah | Catatan Penting |
|---|---|---|
| Persiapan media | Campur tanah, kompos, dan pasir/sekam | Pastikan drainase baik, pH 6,0–7,5 |
| Penyemaian/penanaman | Sebar biji di permukaan atau tanam bibit/rumpun | Jangan menimbun biji terlalu dalam |
| Penempatan lokasi | Pilih area full sun 6–8 jam/hari | Hindari lokasi terlalu teduh dan lembap |
| Penyiraman | Siram saat lapisan atas mulai kering | Hindari genangan, kurangi di musim hujan |
| Pemupukan | Beri kompos 2–3 kali/tahun atau NPK dosis ringan | Jangan berlebihan nitrogen |
| Pengendalian gulma | Cabut gulma di sekitar tanaman | Gulma dapat mengganggu pertumbuhan dan rebut nutrisi |
| Pengendalian hama | Pantau kutu daun, trips, dan jamur | Gunakan pestisida nabati atau cara organik bila perlu |
| Pemangkasan rutin | Pangkas bunga layu dan batang tak rapi | Merangsang bunga baru dan menjaga bentuk rumpun |
| Peremajaan rumpun | Bagi rumpun setiap 2–3 tahun | Membuat tanaman tetap sehat dan tidak terlalu padat |
| Panen herbal | Panen saat berbunga penuh, keringkan di tempat teduh | Simpan dalam wadah kedap udara, jauh dari sinar langsung |
Dengan tabel ini, kamu bisa langsung mendapat gambaran singkat tanpa harus membaca ulang semua penjelasan di atas. Namun, untuk praktik terbaik, tetap ikuti detail langkah-langkah yang sudah dibahas sebelumnya.
Kesimpulan
Daun seribu (Achillea millefolium) adalah contoh nyata bagaimana satu tanaman bisa memadukan fungsi estetika dan manfaat kesehatan sekaligus. Sebagai tanaman hias, ia menawarkan bunga-bunga cantik dan bentuk daun yang unik. Sebagai tanaman obat, daun seribu menyimpan berbagai senyawa aktif yang secara tradisional dimanfaatkan untuk membantu meredakan peradangan, mendukung penyembuhan luka ringan, dan memperbaiki kenyamanan pencernaan.
Tanaman ini juga cukup mudah dibudidayakan: tidak terlalu menuntut soal nutrisi tanah, cukup tahan terhadap kondisi kering, dan relatif tahan terhadap gangguan hama jika dirawat baik. Dengan memahami syarat tumbuh, teknik propagasi, serta cara menanam dan merawatnya, kamu dapat menjadikan daun seribu sebagai bagian dari taman rumah maupun kebun herbal yang fungsional.
Pada akhirnya, pertanyaannya sederhana namun penting: setelah mengetahui potensi dan kemudahan budidayanya, apakah kamu masih ingin mengabaikan “daun seribu” di daftar tanaman pilihanmu? Atau justru siap menjadikannya bintang baru di taman dan apotek hidup keluarga?
FAQ Seputar Daun Seribu (Achillea millefolium)
Di bagian terakhir ini, mari bahas beberapa pertanyaan yang sering muncul di mesin pencari terkait daun seribu. Ini akan membantumu menguatkan pemahaman sebelum mulai menanam atau mengonsumsinya.
1. Daun seribu itu apa dan disebut apa saja?
Daun seribu adalah nama populer untuk tanaman Achillea millefolium, anggota famili Asteraceae. Dalam bahasa Inggris, tanaman ini dikenal sebagai yarrow. Di berbagai daerah dan literatur, ia juga kadang disebut sebagai:
- Milfoil
- Common yarrow
- Herba seribu daun (istilah deskriptif)
Nama “millefolium” sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti “seribu daun”, menggambarkan daun yang terbelah halus.
2. Apa saja manfaat daun seribu untuk kesehatan?
Berdasarkan penggunaan tradisional dan beberapa kajian ilmiah, manfaat potensial daun seribu meliputi:
- Membantu meredakan peradangan ringan
- Mendukung penyembuhan luka gores dan memar
- Membantu meredakan nyeri haid dan kram perut
- Mendukung fungsi pencernaan (bitter tonic)
- Memberi efek relaksasi ringan
- Membantu meredakan gejala awal flu (melalui teh hangat)
Namun, daun seribu tidak boleh dipahami sebagai obat utama untuk penyakit berat. Penggunaannya lebih tepat sebagai pendukung kesehatan dan bagian dari gaya hidup herbal yang seimbang.
3. Bagaimana cara mengonsumsi daun seribu secara tradisional?
Secara tradisional, daun seribu dikonsumsi dalam beberapa bentuk:
- Teh herbal (infus)
- 1–2 sendok teh herba kering diseduh dengan ±200 ml air panas
- Didiamkan 10–15 menit, kemudian disaring
- Diminum 1–3 kali sehari sesuai kebutuhan
- Kompres/luluran luar
- Daun segar ditumbuk halus
- Ditempelkan pada area kulit yang mengalami luka gores ringan atau memar
- Digunakan sementara, lalu dibersihkan
- Tincture (ekstrak alkohol)
- Umumnya dibuat oleh herbalis atau produsen herbal
- Dosis mengikuti petunjuk produk atau saran ahli
Tetap ingat: penggunaan internal sebaiknya dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan, khususnya jika kamu memiliki kondisi medis tertentu.
Baca juga: Sintrong, Lebih dari Sekadar Gulma: Lezat dan Bernutrisi
4. Apakah daun seribu aman digunakan oleh semua orang?
Tidak semua orang cocok menggunakan daun seribu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Ibu hamil:
Penggunaan internal sering tidak dianjurkan kecuali atas pengawasan tenaga kesehatan, karena beberapa komponen dapat memengaruhi kontraksi rahim. - Ibu menyusui:
Data keamanan terbatas, jadi penggunaan sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu. - Alergi terhadap famili Asteraceae
Jika kamu alergi terhadap tanaman seperti chamomile, ragweed, atau krisan, ada kemungkinan sensitif juga terhadap daun seribu. - Kondisi medis tertentu dan pengguna obat
Jika sedang mengonsumsi obat pengencer darah, obat untuk gangguan pembekuan, atau terapi jangka panjang, konsultasikan dulu dengan dokter.
5. Apakah daun seribu bisa ditanam di iklim tropis seperti Indonesia?
Bisa, dengan beberapa penyesuaian. Daun seribu menyukai iklim sejuk, sehingga:
- Ideal ditanam di dataran tinggi atau daerah yang suhunya relatif lebih dingin.
- Di dataran rendah, penanaman masih mungkin dilakukan, tetapi:
- Pilih lokasi yang mendapat sirkulasi udara baik
- Hindari kelembapan terlalu tinggi dan tanah yang selalu becek
- Pastikan drainase optimal dan paparan matahari cukup
Jika kamu tinggal di daerah panas, menanam di pot di teras yang mendapat sinar pagi bisa menjadi pilihan kompromi yang baik.
6. Berapa lama daun seribu tumbuh hingga berbunga?
Pertumbuhan daun seribu bergantung pada cara perbanyakan dan kondisi lingkungan:
- Dari biji:
- Biji berkecambah sekitar 1–3 minggu
- Tanaman umumnya mulai berbunga setelah 3–4 bulan (dalam kondisi optimal)
- Dari pembagian rumpun/bibit:
- Adaptasi sekitar 2–4 minggu
- Bisa mulai berbunga lebih cepat, terutama jika bibit sudah cukup matang saat dipindah
Karena termasuk tanaman tahunan (perennial), daun seribu dapat berbunga setiap tahun jika dirawat dengan baik.
7. Apakah daun seribu cocok ditanam sebagai tanaman hias di pot?
Cocok, bahkan sangat menarik sebagai tanaman pot karena:
- Bunga yang muncul bergerombol dan mencolok
- Daun yang halus dan unik
- Perawatan relatif mudah asalkan cahaya dan drainase terpenuhi
Tips khusus untuk penanaman di pot:
- Gunakan pot dengan diameter minimal 20–30 cm
- Pastikan banyak lubang drainase
- Jangan lupa pangkas rutin agar tampilan tetap rapi dan tidak terlalu memanjang.
8. Apa perbedaan daun seribu dengan tanaman herbal lain seperti chamomile?
Meskipun sama-sama termasuk famili Asteraceae dan digunakan dalam pengobatan tradisional, daun seribu dan chamomile memiliki karakteristik berbeda:
- Morfologi
- Daun seribu: daun sangat terbelah halus, tampak seperti “bulu” atau “seribu daun”.
- Chamomile: daun juga halus, namun bunga lebih mirip “bunga matahari mini” dengan mahkota putih dan pusat kuning jelas.
- Kegunaan utama tradisional
- Daun seribu: pembantu penyembuhan luka, antiinflamasi, pencernaan.
- Chamomile: penenang, membantu tidur, pencernaan, antiinflamasi ringan.
- Rasa dan aroma
- Daun seribu: cenderung agak pahit (bitter), aromatik.
- Chamomile: aromanya lebih lembut, manis, dan menenangkan.
9. Apakah daun seribu bisa menjadi gulma di kebun?
Ya, di beberapa negara dengan iklim sedang, daun seribu dianggap berpotensi menjadi gulma karena:
- Mampu menyebar melalui rimpang dan biji
- Tahan terhadap kondisi lingkungan yang cukup beragam
Namun, di kebun rumah, kondisi ini bisa dikelola dengan:
- Pemangkasan rutin
- Pengaturan area tanam yang jelas
- Pengendalian penyebaran rimpang (misalnya menggunakan pot atau bedeng terbatasi)
Dengan manajemen yang benar, sifat “liar” ini malah bisa menjadi keunggulan karena tanaman tetap kuat dan tahan banting.
Semoga artikel ini bermanfaat, Sehat selalu!
Salam tetanam!
jak@tetanam































