Bekicot, siapa yang tak kenal hewan bercangkang ini? Namun, di balik penampilannya yang unik, bekicot menyimpan potensi masalah serius, terutama sebagai hama bekicot pada tanaman. Bekicot adalah moluska dari kelas Gastropoda yang seringkali menjadi hama bekicot pada tanaman berbagai jenis. Di Indonesia, bekicot dikenal dengan berbagai nama lokal, seperti siput babi (Jawa), kakul (Sunda), dan keong racun (beberapa daerah lain). Kehadirannya sebagai hama bekicot pada tanaman dapat menyebabkan kerusakan signifikan, mulai dari daun hingga buah.
Untuk lebih memahami masalah hama bekicot pada tanaman ini, mari kita kenali lebih jauh jenis-jenis bekicot yang sering menjadi hama.
Daftar isi:
- Jenis-Jenis Hama Bekicot pada Tanaman
- Dampak Hama Bekicot pada Tanaman
- Kondisi Lingkungan yang Memicu Hama Bekicot pada Tanaman
- Cara Membasmi Hama Bekicot pada Tanaman
- Cara Pencegahan Hama Bekicot pada Tanaman
- Kesimpulan
- FAQ (Frequently Asked Questions)
Jenis-Jenis Hama Bekicot pada Tanaman
Tidak semua jenis bekicot adalah hama bekicot pada tanaman. Namun, ada beberapa spesies yang terkenal karena kegemarannya merusak tanaman. Berikut beberapa di antaranya:
- Bekicot Kebun (Cornu aspersum)
- Nama Latin: Cornu aspersum (sebelumnya Helix aspersa)
- Morfologi: Cangkang berwarna cokelat muda dengan garis-garis spiral gelap. Ukuran cangkang dewasa bisa mencapai 2,5-4 cm. Tubuhnya berwarna abu-abu kecoklatan.
- Pembeda: Jenis ini sangat umum ditemukan di kebun dan pekarangan. Aktif di malam hari atau saat kondisi lembap.
- Bekicot Raksasa Afrika (Lissachatina fulica)
- Nama Latin: Lissachatina fulica
- Morfologi: Cangkang berbentuk kerucut dengan warna bervariasi, mulai dari cokelat muda hingga gelap. Ukurannya sangat besar, bisa mencapai 20 cm atau lebih.
- Pembeda: Ukurannya yang besar menjadi ciri khasnya. Meskipun berasal dari Afrika Timur, spesies ini telah menyebar ke berbagai belahan dunia dan menjadi hama yang serius.
- Bekicot Anggur (Helix pomatia)
- Nama Latin: Helix pomatia
- Morfologi: Cangkang berwarna krem atau cokelat muda dengan garis-garis samar. Ukurannya lebih kecil dari bekicot raksasa Afrika, sekitar 4-5 cm.
- Pembeda: Lebih menyukai tanaman anggur, tetapi juga bisa menyerang tanaman kebun lainnya.
- Bekicot Kecil (Deroceras reticulatum)
- Nama Latin: Deroceras reticulatum
- Morfologi: Ukurannya kecil, biasanya hanya sekitar 2-3 cm. Warnanya bervariasi, mulai dari cokelat muda hingga abu-abu.
- Pembeda: Seringkali diabaikan karena ukurannya yang kecil, tetapi bisa menyebabkan kerusakan signifikan pada tanaman muda dan bibit.
- Siput Telanjang/Bekicot Tanpa Cangkang (Limax spp.)
- Nama Latin: Limax spp. (ada berbagai spesies dalam genus Limax)
- Morfologi: Tidak memiliki cangkang eksternal. Tubuhnya panjang dan ramping, dengan warna bervariasi tergantung spesiesnya.
- Pembeda: Karena tidak memiliki cangkang, siput telanjang lebih rentan terhadap kekeringan. Mereka biasanya bersembunyi di tempat-tempat lembap dan gelap.
- Bekicot Cokelat Asia (Bradybaena similaris)
- Nama Latin: Bradybaena similaris
- Morfologi: Cangkangnya kecil, berwarna cokelat kekuningan dengan garis gelap. Diameter cangkangnya sekitar 1-1.5 cm.
- Pembeda: Bekicot ini sering ditemukan bergerombol dan memakan berbagai jenis tanaman, termasuk sayuran dan buah-buahan.
- Keong Emas, Siput Murbei (Pomacea canaliculata)
- Nama Latin: Pomacea canaliculata
- Morfologi: Cangkang berwarna kuning keemasan atau kecoklatan dengan bentuk bulat. Ukurannya bisa mencapai 5-7 cm..
- Pembeda: Sering ditemukan di sawah dan lahan basah lainnya. Merupakan hama penting pada tanaman padi dan tanaman air lainnya.

Baca Juga: Ancaman Virus Tanaman: Cara Ampuh Mengatasinya
Setelah mengenali berbagai jenis bekicot yang berpotensi menjadi hama bekicot pada tanaman, penting untuk memahami dampak apa saja yang bisa ditimbulkan oleh kehadiran mereka.
Dampak Hama Bekicot pada Tanaman
Kehadiran hama bekicot pada tanaman dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:
- Kerusakan Daun: Bekicot memakan daun tanaman, menyebabkan lubang-lubang atau bahkan menghabiskan seluruh daun. Ini tentu merugikan pertumbuhan tanaman.
- Kerusakan Buah: Buah-buahan yang matang atau masih muda bisa menjadi sasaran bekicot. Mereka menggerogoti permukaan buah, menyebabkan kerusakan dan menurunkan kualitas hasil panen.
- Kerusakan Batang dan Akar: Pada tanaman muda, hama bekicot juga bisa merusak batang dan akar, menghambat pertumbuhan atau bahkan menyebabkan kematian.
- Penyebaran Penyakit: Bekicot dapat menjadi vektor bagi beberapa penyakit tanaman, memperburuk kondisi tanaman yang sudah terserang hama bekicot.

Lalu, apa saja faktor-faktor lingkungan yang membuat bekicot betah dan berkembang biak di sekitar tanaman kita? Mari kita bahas lebih lanjut kondisi yang memicu hama bekicot pada tanaman.
Kondisi Lingkungan yang Memicu Hama Bekicot pada Tanaman
Beberapa kondisi lingkungan dapat memicu populasi bekicot meningkat dan menjadi hama bekicot pada tanaman yang meresahkan:
- Kelembapan Tinggi: Bekicot membutuhkan kelembapan untuk bertahan hidup. Lingkungan yang lembap, terutama setelah hujan atau penyiraman, sangat ideal bagi mereka.
- Suhu Hangat: Suhu yang hangat juga mendukung aktivitas bekicot.
- Banyaknya Sumber Makanan: Keberadaan banyak tanaman yang menjadi sumber makanan akan menarik bekicot datang.
- Tempat Berlindung: Tumpukan sampah, dedaunan kering, atau batu-batuan memberikan tempat berlindung yang ideal bagi bekicot.
Baca Juga: Hama Thrips: Kendalikan Serangan & Selamatkan Panen Anda!
Setelah kita memahami kondisi lingkungan yang memicu perkembangbiakan hama bekicot pada tanaman, saatnya mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.
Cara Membasmi Hama Bekicot pada Tanaman
Ada dua pendekatan utama dalam membasmi hama bekicot pada tanaman: metode kimia dan non-kimia.
- Metode Kimia
- Penggunaan Moluskisida: Moluskisida adalah jenis pestisida yang khusus diformulasikan untuk membunuh moluska seperti bekicot. Beberapa kandungan zat kimia yang efektif dalam moluskisida antara lain:
- Metaldehida: Merupakan bahan aktif yang umum digunakan dalam moluskisida. Metaldehida bekerja dengan cara merusak sistem pencernaan bekicot.
- Ferric Phosphate: Alternatif yang lebih aman bagi lingkungan dan hewan peliharaan. Ferric phosphate bekerja dengan mengganggu metabolisme kalsium bekicot.
- Perhatian: Penggunaan moluskisida harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Hindari penggunaan berlebihan karena dapat mencemari lingkungan dan membahayakan hewan non-target.
- Penggunaan Moluskisida: Moluskisida adalah jenis pestisida yang khusus diformulasikan untuk membunuh moluska seperti bekicot. Beberapa kandungan zat kimia yang efektif dalam moluskisida antara lain:
- Metode Non-Kimia
- Pengumpulan Manual: Cara paling sederhana dan aman adalah dengan mengumpulkan bekicot secara manual. Lakukan pada malam hari atau saat kondisi lembap ketika bekicot aktif.
- Penggunaan Umpan: Buat umpan dengan menggunakan bir atau larutan gula. Letakkan wadah berisi umpan di dekat tanaman yang sering diserang bekicot. Bekicot akan tertarik pada umpan dan tenggelam di dalamnya.
- Penaburan Abu Kayu atau Pasir: Taburkan abu kayu atau pasir di sekitar tanaman. Tekstur kasar dari abu kayu atau pasir akan membuat bekicot enggan melintasinya.
- Pemanfaatan Predator Alami: Beberapa hewan seperti ayam, bebek, atau burung dapat memangsa bekicot. Pelihara hewan-hewan ini di sekitar kebun atau lahan pertanian Anda.
- Membuat Penghalang Fisik: Buat penghalang fisik di sekitar tanaman dengan menggunakan kawat kasa atau plastik. Pastikan penghalang tersebut cukup tinggi untuk mencegah bekicot memanjatnya.
Baca Juga: Cara Membuat Pestisida Alami: Solusi Ramah Lingkungan
Selain membasmi hama bekicot pada tanaman, langkah pencegahan juga sangat penting agar tanaman kita tidak terus-menerus menjadi sasaran bekicot.
Cara Pencegahan Hama Bekicot pada Tanaman
Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah serangan hama bekicot pada tanaman:
- Menjaga Kebersihan Lingkungan: Singkirkan tumpukan sampah, dedaunan kering, dan batu-batuan yang bisa menjadi tempat persembunyian bekicot.
- Mengurangi Kelembapan: Pastikan drainase di sekitar tanaman berfungsi dengan baik untuk mencegah genangan air.
- Pengelolaan Tanaman yang Baik: Lakukan pemangkasan secara teratur untuk mengurangi kelembapan di sekitar tanaman.
- Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin pada tanaman untuk mendeteksi keberadaan bekicot sejak dini.
Dengan memahami berbagai aspek tentang hama bekicot pada tanaman, diharapkan kita bisa lebih efektif dalam melindungi tanaman.
Kesimpulan
Hama bekicot pada tanaman dapat menjadi masalah serius. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang jenis-jenis bekicot, dampaknya, dan cara membasmi serta mencegahnya, Anda dapat melindungi tanaman Anda dari serangan hama bekicot pada tanaman ini. Kombinasikan metode kimia dan non-kimia untuk hasil yang optimal dan berkelanjutan. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemeriksaan rutin pada tanaman Anda.
Untuk melengkapi informasi ini, mari kita jawab beberapa pertanyaan umum yang sering muncul terkait hama bekicot pada tanaman.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Berikut beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan terkait hama bekicot pada tanaman:
- Apa yang menyebabkan bekicot menyerang tanaman dan menjadi hama bekicot pada tanaman? Bekicot menyerang tanaman karena tanaman merupakan sumber makanan utama mereka. Kondisi lingkungan yang lembap dan hangat juga mendukung aktivitas bekicot.
- Apakah semua jenis bekicot berbahaya bagi tanaman dan menjadi hama bekicot pada tanaman? Tidak semua jenis bekicot berbahaya. Hanya beberapa spesies seperti bekicot kebun (Cornu aspersum), bekicot raksasa Afrika (Lissachatina fulica), bekicot kecil (Deroceras reticulatum), dan siput telanjang (Limax spp.) yang dikenal sebagai hama bekicot pada tanaman.
- Bagaimana cara membedakan bekicot hama dengan bekicot bukan hama? Bekicot hama biasanya memiliki ukuran yang lebih besar (kecuali bekicot kecil), sering ditemukan pada tanaman yang rusak, dan menunjukkan aktivitas memakan tanaman.
- Apakah moluskisida aman digunakan untuk membasmi hama bekicot pada tanaman? Moluskisida mengandung bahan kimia yang berpotensi berbahaya. Gunakan dengan hati-hati dan sesuai dengan petunjuk pada kemasan. Pertimbangkan alternatif yang lebih aman seperti ferric phosphate.
- Bagaimana cara mencegah bekicot masuk ke dalam rumah kaca? Pastikan tidak ada celah atau lubang pada rumah kaca yang bisa dimasuki bekicot. Pasang jaring halus pada ventilasi dan pintu masuk.
- Apakah abu kayu efektif untuk mengusir hama bekicot pada tanaman? Ya, abu kayu cukup efektif untuk mengusir bekicot karena teksturnya yang kasar membuat bekicot enggan melintasinya. Taburkan abu kayu di sekitar tanaman yang rentan diserang bekicot.
- Apakah bekicot bisa memanjat tanaman? Ya, bekicot bisa memanjat tanaman, terutama tanaman yang memiliki permukaan kasar atau banyak celah.
- Bagaimana cara membuat umpan bekicot yang efektif? Anda bisa membuat umpan bekicot dengan menggunakan bir atau larutan gula. Letakkan wadah berisi umpan di dekat tanaman yang sering diserang bekicot.
- Apakah ada predator alami bekicot? Ya, beberapa hewan seperti ayam, bebek, burung, dan kadal dapat memangsa bekicot.
- Bagaimana cara mengatasi serangan hama bekicot pada tanaman organik? Pada tanaman organik, hindari penggunaan moluskisida kimia. Gunakan metode non-kimia seperti pengumpulan manual, umpan, abu kayu, atau pemanfaatan predator alami untuk mengatasi hama bekicot pada tanaman.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda! Selamat bercocok tanam dan semoga tanaman Anda bebas dari hama bekicot pada tanaman.
Salam tetanam!































