Tanaman Anggrek: Fakta Unik si Bunga Cantik

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Telegram
tanaman anggrek

Tanaman Anggrek (Orchidaceae) merupakan salah satu kelompok tanaman berbunga terbesar di dunia. Mereka dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika dan di hampir setiap habitat yang dapat dibayangkan. Dengan sekitar 30.000 spesies yang tumbuh di alam liar dan lebih dari 120.000 hibrida buatan manusia, dan jelas akan terus bertambah. Orchidaceae adalah anggota Asparagales , ordo tanaman berbunga monokotil yang juga mencakup keluarga asparagus dan iris .

Daftar isi:

Taksonomi

Taksonomi tanaman anggrek adalah klasifikasi ilmiah yang digunakan untuk mengelompokkan dan menggambarkan keanekaragaman jenis-jenis anggrek. Berikut adalah penjelasan tentang taksonomi tanaman anggrek:

  1. Domain: Eukaryota
  2. Kerajaan: Plantae (Tumbuhan)
  3. Divisi: Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
  4. Subdivisi: Angiospermae (Tumbuhan berbunga)
  5. Kelas: Liliopsida (Monokotil)
  6. Ordo: Asparagales
  7. Famili: Orchidaceae (Anggrek)

Famili Orchidaceae terdiri dari berbagai subfamili, tribus, dan genus anggrek, di antaranya:

  • Subfamili Orchidoideae
  • Subfamili Cypripedioideae
  • Subfamili Epidendroideae, yang meliputi begitu banyak genus anggrek, seperti:
    • Genus Phalaenopsis (Anggrek Bulan)
    • Genus Dendrobium
    • Genus Oncidium
    • Genus Vanda
    • Genus Cattleya
    • Genus Cymbidium
    • dan banyak genus lainnya

Klasifikasi taksonomi ini membantu para ahli botani, peneliti, dan pecinta tanaman anggrek untuk memahami dan mempelajari keanekaragaman jenis-jenis anggrek serta hubungan kekerabatannya.

Propagasi

Propagasi tanaman anggrek dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

  1. Perbanyakan generatif:
    • Biji: Perbanyakan dengan biji membutuhkan keahlian khusus dan waktu yang lama untuk menghasilkan tanaman dewasa.
    • Stek akar: Bagian akar anggrek dapat digunakan untuk menghasilkan tanaman baru.
  2. Perbanyakan vegetatif:
    • Pemisahan rumpun: Memisahkan anakan (tunas) dari tanaman induk.
    • Stek batang: Potongan batang anggrek yang memiliki mata tunas dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman.
    • Kultur jaringan (kultur in vitro): Teknik perbanyakan yang menggunakan bagian tanaman (eksplan) seperti ujung tunas, potongan daun, atau akar, kemudian ditumbuhkan dalam media kultur yang steril.
  3. Perbanyakan secara alami:
    • Anakan (keiki): Sebagian anggrek dapat membentuk tunas anakan (keiki) pada batang atau akar, yang kemudian dapat dipisahkan dan ditanam.
    • Biji anggrek yang jatuh di alam dapat berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman baru.

Setiap metode propagasi memiliki keuntungan dan tantangannya masing-masing. Pemilihan metode yang sesuai tergantung pada jenis anggrek, ketersediaan sumber bahan tanaman, dan tujuan perbanyakan. Teknik kultur jaringan saat ini sering digunakan untuk memproduksi bibit anggrek secara massal dan cepat.

Karakter Hidup Tanaman Anggrek

Sebagai tanaman yang hidup di hutan, banyak anggrek tumbuh sebagai ‘epifit’, yang berarti mereka tumbuh di pohon, menempel dengan akar udara yang tebal dan menyimpan air di daun yang berdaging atau batang yang menebal yang disebut ‘pseudobulb. Ada juga banyak anggrek yang tumbuh di tanah, termasuk spesies asli Indonesia dan anggrek ini dikenal sebagai ‘Anggrek Terestrial’. Beberapa anggrek bahkan tumbuh di bebatuan dan ini disebut ‘lithophytes’.

Fakta Unik Tanaman Anggrek

Fakta unik tanaman anggrek diantaranya adalah kata Orchid berasal dari kata Yunani orchis yang artinya adalah testis karena bentuk umbi akarnya. Tanaman Anggrek merupakan kelompok tanaman yang paling beragam dengan begitu banyak bentuk, ukuran, warna, dan pola bunga yang menakjubkan dan seringkali luar biasa Indah dan cantik. Apa pun selera Anda terhadap bunga, pasti jatuh hati kepada bunga tanaman anggrek.

Struktur Anggrek Simpodial

Anggrek simpodial sering kali memiliki batang bengkak yang disebut pseudobulb yang menyimpan air dan makanan, memberikan energi bagi tanaman untuk terus tumbuh dan berbunga.

Anggrek bulat ini menumbuhkan umbi semu baru setiap tahun dan umbi semu terbaru inilah yang menghasilkan bunga musim berikutnya. Umbi semu yang lebih tua tidak pernah berbunga lagi tetapi tetap berada di tanaman selama bertahun-tahun sehingga memberikan dukungan yang dibutuhkannya untuk tumbuh dan berbunga lebih banyak di masa mendatang. Umbi semu adalah organ penyimpanan makanan yang sangat baik yang membantu tanaman melewati musim kemarau tanpa mengalami dehidrasi. Jika umbi semu mulai layu, ini pertanda tanaman terlalu kering dan perlu memanfaatkan cadangannya. Sebaliknya, jika akar membusuk karena terlalu basah, umbi semu juga dapat layu karena tidak dapat menyerap air. Umbi semu hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, bisa bulat dan gemuk atau tinggi dan ramping.

tanaman anggrek
Monopodial vs Simpodial (img: espacepourlavie.ca)

Struktur Anggrek Monopodial

Anggrek monopodial seperti phalaenopsis atau vanda cenderung tumbuh dengan batang di bagian tengah dan daun berdaging di kedua sisinya. Mereka juga memiliki banyak akar udara untuk membantu menyerap air karena mereka tidak memiliki umbi semu untuk menyimpan air seperti yang dimiliki anggrek simpodial. Anggrek ini cenderung tumbuh di habitat yang selalu lembap, sepanjang tahun, sehingga mereka tidak perlu menyimpan banyak air di umbi. Jika tanaman ini menjadi terlalu kering atau akarnya membusuk, daunnya akan mulai mengerut dan mengalami dehidrasi.

bunga anggrek
Tanaman Anggrek Paphiopedilum dengan struktur monopodial

Anggrek yang tidak berumbi sering kali dapat berbunga kapan saja sepanjang tahun karena mereka tidak selalu perlu menumbuhkan tunas baru sebelum dapat berbunga lagi. Contohnya adalah tanaman anggrek Phalaenopsis.

Tanaman Anggrek di Indonesia

Indonesia kurang lebih memiliki 5.000 spesies, 986 spesies Anggrek tersebar di hutan-hutan di Pulau Jawa, 971 spesies berada di Pulau Sumatra, 113 spesies tumbuh di Kepulauan Maluku, dan sisanya bisa ditemukan di Sulawesi, Irian Jaya, Nusa Tenggara, dan Kalimantan. Dan Ribuan lagi dari jenis hibrida.

Salam Tetanam!

Facebook
Twitter
Pinterest
Telegram
WhatsApp

Jangan pernah melewatkan berita penting apa pun. Berlangganan newsletter kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *