Media Tanam Sekam : Solusi Media Tanam Murah

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Telegram
sekam adalah

Media tanam sekam padi adalah salah satu alternatif media tanam yang terbuat dari limbah pertanian, yaitu kulit luar biji padi. Sekam padi memiliki sifat ringan, berpori, dan mampu menyediakan aerasi yang baik untuk akar tanaman. Meskipun sekam padi tidak mengandung nutrisi yang cukup, ia dapat digunakan sebagai media tanam yang efektif jika dipadukan dengan pupuk atau bahan organik lainnya. Terdapat beberapa jenis sekam padi, termasuk sekam mentah, sekam bakar, dan sekam fermentasi, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan. Penggunaan sekam padi sebagai media tanam tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membantu mengurangi limbah pertanian, menjadikannya pilihan yang berkelanjutan dalam pertanian modern.

Daftar isi:

Jenis Jenis Media Tanam Sekam

1. Sekam Mentah

Sekam mentah adalah sekam padi yang belum mengalami perlakuan atau pengolahan. Ini adalah produk sampingan dari penggilingan padi yang langsung diambil dari proses tersebut.

  • Kelebihan:
    • Murah dan mudah didapatkan.
    • Ringan dan memiliki struktur berongga yang baik untuk aerasi.
  • Kekurangan:
    • Nutrisi terbatas dan tidak stabil.
    • Berpotensi mengandung patogen atau hama.
    • pH yang bervariasi dan mungkin tidak sesuai untuk semua tanaman.

2. Sekam Bakar

Sekam bakar adalah sekam padi yang telah dibakar untuk menghilangkan kotoran dan patogen. Proses pembakaran juga mengubah struktur sekam, menjadikannya lebih ringan dan porous.

  • Kelebihan:
    • Mengurangi risiko patogen dan hama.
    • Memiliki pH yang lebih stabil dibandingkan sekam mentah.
    • Dapat meningkatkan aerasi dan drainase media tanam.
  • Kekurangan:
    • Proses pembakaran dapat mengurangi beberapa nutrisi yang ada dalam sekam.
    • Tidak mengandung nutrisi yang cukup, sehingga perlu ditambahkan pupuk.
media tanam sekam bakar
Proses pembakaran juga mengubah struktur sekam menjadi lebih porous

3. Sekam Fermentasi

Sekam fermentasi adalah sekam padi yang telah melalui proses fermentasi dengan menambahkan bahan organik lain, seperti pupuk kandang atau kompos. Proses ini meningkatkan kandungan nutrisi dan memperbaiki struktur sekam.

  • Kelebihan:
    • Meningkatkan kandungan nutrisi yang tersedia bagi tanaman.
    • Mengurangi risiko patogen dan meningkatkan kesehatan media tanam.
    • Memperbaiki struktur dan kemampuan menahan kelembapan.
  • Kekurangan:
    • Proses fermentasi memerlukan waktu dan perhatian untuk memastikan hasil yang baik.
    • Biaya tambahan untuk bahan organik yang digunakan dalam proses fermentasi.
sekam fermentasi
Sekam sebelum dan sesudah fermentasi

Apakah Sekam Mentah Bisa Langsung digunakan Sebagai Media Tanam ?

Sekam mentah sebaiknya tidak langsung digunakan sebagai media tanam tanpa perlakuan terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sekam mentah perlu diproses sebelum digunakan:

1. Kandungan Nutrisi

Sekam mentah memiliki kandungan nutrisi yang sangat terbatas. Tanaman memerlukan nutrisi tambahan untuk tumbuh dengan baik, sehingga sekam mentah perlu dicampur dengan pupuk atau media lain yang kaya nutrisi.

2. pH yang Tidak Stabil

pH sekam mentah dapat bervariasi dan mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan tanaman. Sebaiknya, pH sekam diperiksa dan disesuaikan sebelum digunakan.

3. Kehadiran Patogen

Sekam mentah dapat mengandung patogen atau hama yang dapat merugikan tanaman. Proses sterilisasi atau pengomposan sekam dapat membantu mengurangi risiko ini.

4. Degradasi dan Pembusukan

Sekam mentah dapat terurai seiring waktu, yang dapat mempengaruhi struktur dan kualitas media tanam. Proses pengomposan dapat membantu meningkatkan stabilitas sekam.

5. Kelembapan

Sekam mentah mungkin mengandung kelembapan yang tidak merata. Sebaiknya, sekam dikeringkan terlebih dahulu untuk memastikan kelembapan yang optimal saat digunakan.

sekam mentah
Sekam mentah

Cara Membuat Media Tanam Sekam Mentah Fermentasi

1. Persiapan Bahan

  • Sekam Mentah: Siapkan sekam padi yang bersih dan bebas dari kotoran.
  • EM4 Pertanian: Siapkan Em4 pertanian dengan campuran air dengan perbandingan 1 : 50.
  • Fungisida: Pilih fungisida yang aman untuk tanaman, seperti fungisida berbahan dasar alami (misalnya, ekstrak bawang putih atau cuka).
  • Air: Siapkan air bersih untuk proses fermentasi.
em4 pertanian
EM4 pertanian

2. Pembersihan Sekam

  • Cuci Sekam: Cuci sekam mentah dengan air bersih untuk menghilangkan debu dan kotoran. Pastikan sekam dalam keadaan bersih sebelum digunakan.

3. Pencampuran Bahan

  • Campurkan Sekam dan larutan EM4: Campurkan sekam mentah dengan larutan EM4 dengan menyiram atau menyemprotkan larutan tersebut kepada sekam mentah dengan merata dengan sekira menjadi basah tanpa genangan. Pastikan campuran cukup lembab tetapi tidak terlalu basah. Kelembaban yang ideal adalah sekitar 60-70%..

4. Penambahan Air dan Fungisida

  • Campurkan Fungisida: Tambahkan fungisida ke dalam campuran. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan fungisida. Campurkan hingga merata.

5. Fermentasi

  • Tempatkan Campuran dalam Wadah: Masukkan campuran sekam, larutan bakeri starter (EM4 pertanian), dan fungisida ke dalam wadah yang bersih dan tertutup. Anda dapat menggunakan ember, kantong plastik, atau wadah lainnya.
  • Tutup Wadah: Tutup wadah dengan rapat untuk menjaga kelembaban dan menciptakan kondisi anaerobik yang diperlukan untuk fermentasi.
  • Biarkan Fermentasi: Biarkan campuran tersebut selama 1-2 minggu. Selama proses ini, mikroorganisme akan bekerja untuk menguraikan bahan organik dan meningkatkan kandungan nutrisi dalam media tanam.

6. Pengujian dan Penyimpanan

  • Periksa Proses Fermentasi: Setelah 1-2 minggu, buka wadah dan periksa campuran. Jika sudah berbau harum dan terlihat lebih gelap, proses fermentasi telah berhasil.
  • Pengeringan (Opsional): Jika campuran terlalu basah, Anda dapat mengeringkannya di bawah sinar matahari selama beberapa jam untuk mencapai kelembaban yang diinginkan.

Komposisi Media Tanam Sekam

Berikut adalah beberapa komposisi pencampuran media tanam sekam bakar dan sekam fermentasi dengan bahan-bahan lain yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas media tanam:

1. Sekam Bakar dan Pupuk Kandang

  • Komposisi:
    • 1 bagian sekam bakar
    • 1 bagian pupuk kandang (misalnya, pupuk kandang sapi atau ayam)
  • Keterangan: Campuran ini memberikan aerasi yang baik dan meningkatkan kandungan nutrisi dalam media tanam.

2. Sekam Bakar dan Kompos

  • Komposisi:
    • 1 bagian sekam bakar
    • 1 bagian kompos (bahan organik yang telah terurai)
  • Keterangan: Kombinasi ini meningkatkan struktur tanah dan menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.

3. Sekam Bakar dan Tanah

  • Komposisi:
    • 1 bagian sekam bakar
    • 1 bagian tanah kebun
  • Keterangan: Campuran ini memberikan stabilitas dan nutrisi dari tanah, serta meningkatkan drainase.

4. Sekam Fermentasi dan Pupuk Organik

  • Komposisi:
    • 1 bagian sekam fermentasi
    • 1 bagian pupuk organik (seperti pupuk kompos atau pupuk hijau)
  • Keterangan: Pupuk organik menambah nutrisi dan meningkatkan mikroorganisme yang bermanfaat dalam media tanam.

5. Sekam Fermentasi dan Perlite

  • Komposisi:
    • 1 bagian sekam fermentasi
    • 1 bagian perlite (bahan ringan yang meningkatkan aerasi)
  • Keterangan: Campuran ini sangat baik untuk tanaman yang membutuhkan drainase yang baik dan aerasi yang optimal.

6. Sekam Bakar, Sekam Fermentasi, dan Vermikompos

  • Komposisi:
    • 1 bagian sekam bakar
    • 1 bagian sekam fermentasi
    • 1 bagian vermikompos (kompos dari kotoran cacing)
  • Keterangan: Kombinasi ini memberikan keseimbangan antara aerasi, nutrisi, dan mikroorganisme yang bermanfaat.

7. Sekam Bakar dan Pasir

  • Komposisi:
    • 1 bagian sekam bakar
    • 1 bagian pasir (pasir halus)
  • Keterangan: Campuran ini cocok untuk tanaman yang membutuhkan drainase yang baik, seperti tanaman sukulen atau kaktus.

8. Sekam Fermentasi dan Serbuk Kayu

  • Komposisi:
    • 1 bagian sekam fermentasi
    • 1 bagian serbuk kayu (misalnya, serbuk kayu dari limbah kayu)
  • Keterangan: Campuran ini dapat meningkatkan kapasitas menahan air dan memberikan struktur yang baik untuk akar tanaman.

Tips Umum

  • Uji Kelembapan: Pastikan campuran media tanam memiliki kelembapan yang cukup sebelum digunakan.
  • Pemeriksaan pH: Uji pH media tanam dan sesuaikan jika diperlukan untuk memastikan kesesuaian dengan jenis tanaman yang akan ditanam.
  • Penyiraman Rutin: Lakukan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembapan media tanam.

Dengan berbagai komposisi ini, Anda dapat menyesuaikan media tanam sesuai dengan kebutuhan spesifik tanaman yang ingin Anda tanam.

Salam tetanam!

Facebook
Twitter
Pinterest
Telegram
WhatsApp

Jangan pernah melewatkan berita penting apa pun. Berlangganan newsletter kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *