Tanaman pare, (Momordica charantia) atau sering disebut peria atau paria, adalah salah satu jenis tumbuhan yang banyak ditanam untuk keperluan konsumsi maupun pengobatan tradisional. Pare adalah tumbuhan merambat yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma. Anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae ini biasa dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai sayuran maupun bahan pengobatan. Nama Momordica yang melekat pada nama binomialnya berarti “gigitan” yang menunjukkan pemerian tepi daunnya yang bergerigi menyerupai bekas gigitan.
Nama Nama lain Pare
Pare memiliki banyak nama lokal, di daerah Jawa di sebut sebagai paria, pare, pare pahit, pepareh. Di Sumatra, peria dikenal dengan nama prieu, fori, pepare, kambeh, paria. Orang Nusa Tenggara menyebutnya paya dan truwuk. Sedangkan di Sulawesi, orang menyebutnya dengan poya, pudu, pentu, paria belenggede, serta palia.
Jenis Jenis Tanaman Pare
- Pare gajih adalah jenis peria yang paling banyak dibudidayakan dan paling disukai. Jenis ini biasa disebut juga pare putih atau pare mentega yang berasal dari India dan Afrika dengan bentuk buah panjang berukuran 30 – 50 cm, diameter 3 – 7 cm, berat rata-rata antara 200-500 gram/ buah.
- Pare hijau berbentuk lonjong, kecil dan berwarna hijau dengan bintil-bintil agak halus. Buah peria ini mempunyai panjang 15 – 20 cm, rasanya pahit dan daging buahnya tipis. Peria hijau ini mudah sekali pemeliharaannya, tanpa acir/ tempat merambat atau para-para tanaman ini dapat tumbuh dengan baik.
- Pare ular atau peria belut dapat dikenali dengan buahnya yang berbentuk bulat panjang, agak melengkung dan panjangnaya mencapai 60 cm. Permukaan kulit buahnya berwarna belang-belang, yaitu hijau keputih-putihan mirip kulit ular dan rasa dagingnya tidak begitu pahit namun sedikit agak kurang sedap.
Manfaat Tanaman Pare
Tanaman peria memiliki sejumlah manfaat yang dapat diketahui, antara lain:
1. Kesehatan Pencernaan: Peria dikenal mengandung senyawa yang membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan mengurangi masalah pencernaan seperti sembelit.
2. Penurun Gula Darah: Kandungan yang ada dalam peria dapat membantu menurunkan kadar gula darah, bermanfaat bagi penderita diabetes.
3. umber Antioksidan: Mengandung antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
4. Peningkat Nafsu Makan: Beberapa orang menggunakan peria untuk membantu meningkatkan nafsu makan.
Cara Menanam
Untuk menanam tanaman pare, berikut adalah panduan umum yang dapat diikuti:
1. Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari cukup, dengan tanah yang subur dan drainase baik.
2. Penanaman Bibit: Tanam bibit peria dengan jarak antar tanaman sekitar 30 cm hingga 50 cm. Tanam bibit pada kedalaman sekitar 1-2 cm.
3. Siapkan Acir/ Tempat merambat: Ingat, tanaman ini dalah tanaman merambat sehingga membutuhkan tempat untuk merambat.
4. Perawatan Rutin: Pastikan tanah tetap lembab tetapi tidak tergenang air. Berikan pupuk organik secara berkala untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.
5. Pemanenan: Panenlah buah peria ketika sudah cukup matang, biasanya sekitar 8-10 minggu setelah penanaman.
Tanaman peria bukan hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga relatif mudah untuk ditanam dengan panduan yang tepat. Dengan menanam dan merawat tanaman peria dengan baik, Anda dapat memanfaatkan berbagai manfaatnya serta mendapatkan hasil panen yang memuaskan.
Salam tetanam!