Terong : Sayur Populer Kaya Nutrisi

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Telegram
terong

Terong, atau yang dikenal juga sebagai eggplant, adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam keluarga Solanaceae. Terong memiliki bentuk buah yang bervariasi, mulai dari bulat hingga lonjong, dengan warna kulit yang beragam, seperti ungu, hijau, dan putih. Tanaman ini tumbuh subur di daerah beriklim hangat dan membutuhkan sinar matahari yang cukup serta tanah yang subur dan drainase baik.

Terong kaya akan nutrisi, termasuk serat, vitamin B, dan antioksidan, yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, terong juga sering digunakan dalam berbagai masakan, baik sebagai bahan utama maupun pelengkap. Dalam budidayanya, terong dapat ditanam dari biji atau bibit, dan perawatannya meliputi penyiraman, pemupukan, dan pengendalian hama. Tanaman ini juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga banyak dibudidayakan oleh petani di berbagai negara.

Daftar isi:

Taksonomi Terong

Berikut adalah taksonomi tanaman terong (Solanum melongena):

  1. Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
  2. Divisi: Angiospermae (Tumbuhan berbunga)
  3. Kelas: Eudicotyledonae
  4. Ordo: Solanales
  5. Famili: Solanaceae (Keluarga Terong-terongan)
  6. Genus: Solanum
  7. Spesies: Solanum melongena

Tanaman terong merupakan bagian dari keluarga Solanaceae, yang juga mencakup tanaman lain seperti tomat, kentang, dan cabai. Spesies ini dikenal karena buahnya yang dapat dimakan dan sering digunakan dalam berbagai masakan di seluruh dunia.

Jenis jenis Populer Terong Konsumsi

Berikut adalah beberapa jenis terong yang umum dikonsumsi:

  1. Terong Ungu: Jenis ini memiliki kulit berwarna ungu gelap dan bentuk lonjong. Terong ungu sering digunakan dalam masakan Asia, seperti sambal terong dan capcay.
  2. Terong Hijau: Memiliki kulit berwarna hijau dan biasanya lebih kecil dibandingkan terong ungu. Terong hijau sering digunakan dalam masakan kari dan sayur.
  3. Terong Putih: Jenis ini memiliki kulit berwarna putih dan daging yang lembut. Terong putih biasanya digunakan dalam salad atau sebagai bahan pelengkap.
  4. Terong Bulat: Memiliki bentuk bulat dan ukuran kecil, terong ini sering digunakan dalam masakan tradisional, seperti gulai atau sambal.
  5. Terong Jepang: Jenis ini lebih panjang dan ramping, dengan kulit berwarna ungu cerah. Terong Jepang sering digunakan dalam masakan Jepang, seperti terong panggang atau tempura.
  6. Terong Italia: Memiliki bentuk yang lebih besar dan lebih panjang, terong Italia biasanya digunakan dalam masakan pasta atau sebagai bahan utama dalam hidangan seperti ratatouille.
  7. Terong Mini: Jenis ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam salad atau sebagai camilan. Terong mini memiliki rasa yang lebih manis dan tekstur yang renyah.
tetanam | Terong : Sayur Populer Kaya Nutrisi
Berbagai Jenis Terong

Setiap jenis terong memiliki karakteristik dan rasa yang berbeda, sehingga dapat digunakan dalam berbagai masakan sesuai dengan preferensi.

Kandungan Nutrisi

Berikut adalah kandungan nutrisi dalam 100 gram terong (Solanum melongena):

  1. Kalori: 25 kcal
  2. Karbohidrat: 5.88 g
    • Gula: 3.53 g
    • Serat: 3.0 g
  3. Protein: 0.98 g
  4. Lemak: 0.18 g
    • Lemak jenuh: 0.03 g
    • Lemak tak jenuh ganda: 0.08 g
    • Lemak tak jenuh tunggal: 0.07 g
  5. Vitamin:
    • Vitamin C: 2.2 mg (3% DV)
    • Vitamin K: 3.5 µg (4% DV)
    • Vitamin B6: 0.084 mg (5% DV)
    • Folat: 22 µg (6% DV)
  6. Mineral:
    • Kalium: 229 mg (5% DV)
    • Magnesium: 14 mg (4% DV)
    • Mangan: 0.232 mg (11% DV)
    • Fosfor: 24 mg (3% DV)

Terong juga mengandung antioksidan, seperti nasunin, yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu, terong rendah kalori dan tinggi serat, menjadikannya pilihan yang baik untuk diet sehat.

Propagasi Tanaman Terong

Propagasi tanaman terong dapat dilakukan melalui dua metode utama: biji dan stek. Berikut adalah penjelasan masing-masing metode:

1. Propagasi melalui Biji

  • Persiapan Biji: Pilih biji terong dari buah yang matang dan sehat. Biji dapat dikeringkan dan disimpan untuk ditanam di musim berikutnya.
  • Penanaman:
    • Siapkan media tanam yang subur dan memiliki drainase baik.
    • Tanam biji terong di kedalaman sekitar 1-2 cm.
    • Jarak tanam antar biji sekitar 30 cm untuk memberikan ruang pertumbuhan.
  • Perawatan:
    • Siram secara teratur untuk menjaga kelembapan tanah.
    • Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup.
    • Setelah bibit tumbuh dan memiliki 2-3 daun sejati, pindahkan ke lahan yang lebih besar jika diperlukan.

2. Propagasi melalui Stek

  • Pemilihan Stek: Pilih batang terong yang sehat dan tidak terserang hama. Stek sebaiknya diambil dari tanaman yang sudah berbuah.
  • Penyediaan Stek:
    • Potong batang dengan panjang sekitar 10-15 cm, pastikan ada beberapa daun di bagian atas.
    • Buang daun yang berada di bagian bawah stek untuk mencegah pembusukan.
  • Penanaman:
    • Tanam stek di media tanam yang lembab dan subur.
    • Pastikan stek ditanam dengan kedalaman yang cukup agar dapat berdiri tegak.
  • Perawatan:
    • Siram secara teratur dan jaga kelembapan tanah.
    • Tempatkan stek di tempat yang mendapatkan sinar matahari yang cukup.
    • Setelah beberapa minggu, stek akan mulai berakar dan dapat dipindahkan ke lahan yang lebih besar.

Dengan kedua metode ini, tanaman terong dapat diperbanyak dengan efektif, baik untuk keperluan konsumsi pribadi maupun untuk tujuan komersial.

tetanam | Terong : Sayur Populer Kaya Nutrisi
Menanam Terong pada Polybag Img: steemit

Tips & Trik / Cara Menanam Terong di Polybag

Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk menanam terong di polybag:

1. Pemilihan Polybag

  • Gunakan polybag dengan ukuran minimal 30 cm x 30 cm untuk memberikan ruang yang cukup bagi akar terong.
  • Pastikan polybag memiliki lubang di bagian bawah untuk drainase yang baik.

2. Media Tanam Terong

  • Gunakan campuran media tanam yang subur, seperti tanah, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1.
  • Pastikan media tanam memiliki pH yang seimbang (antara 6-7) untuk pertumbuhan optimal.

3. Penanaman

  • Tanam biji atau bibit terong di kedalaman sekitar 1-2 cm.
  • Jarak tanam antar bibit dalam polybag sekitar 30 cm untuk memberikan ruang pertumbuhan yang cukup.

4. Penyiraman

  • Siram tanaman secara teratur, terutama saat media tanam mulai kering. Hindari genangan air yang dapat menyebabkan akar membusuk.
  • Sebaiknya lakukan penyiraman di pagi atau sore hari untuk menghindari penguapan yang tinggi.

5. Pemberian Nutrisi Tanaman Terong

  • Berikan pupuk organik atau pupuk NPK secara berkala setiap 2-4 minggu untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
  • Pupuk dapat diberikan dengan cara disiramkan ke media tanam atau dicampurkan ke dalam tanah.

6. Penempatan

  • Tempatkan polybag di lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh, minimal 6-8 jam per hari.
  • Jika memungkinkan, gunakan penyangga atau ajir untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang tinggi.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

  • Periksa tanaman secara rutin untuk mendeteksi hama atau penyakit. Gunakan insektisida alami jika diperlukan.
  • Jaga kebersihan area sekitar polybag untuk mencegah serangan hama.

8. Pemanenan Terong

  • Terong siap dipanen ketika buahnya sudah berukuran cukup dan kulitnya mengkilap. Panen secara berkala untuk mendorong pertumbuhan buah baru.

Trik Agar Terong Berbuah Lebat

Untuk membuat tanaman terong berbuah lebat, Anda dapat mengikuti beberapa trik dan tips berikut:

  1. Pemilihan Varietas: Pilih varietas terong yang dikenal produktif dan cocok dengan iklim daerah Anda.
  2. Persiapan Tanah: Pastikan tanah subur dan kaya akan bahan organik. Campurkan kompos atau pupuk kandang ke dalam tanah sebelum menanam.
  3. Penyiraman yang Cukup: Terong membutuhkan kelembapan yang cukup. Sirami secara teratur, terutama saat musim kemarau, tetapi hindari genangan air.
  4. Pemberian Pupuk: Berikan pupuk NPK secara teratur untuk mendukung pertumbuhan dan pembungaan. Pupuk organik juga sangat bermanfaat.
  5. Pengendalian Hama dan Penyakit: Jaga tanaman dari hama dan penyakit dengan melakukan pemeriksaan rutin dan menggunakan pestisida alami jika diperlukan.
  6. Pemangkasan: Lakukan pemangkasan pada cabang yang tidak produktif untuk mendorong pertumbuhan cabang baru yang lebih produktif.
  7. Penanaman yang Tepat: Tanam terong dengan jarak yang cukup agar sirkulasi udara baik dan tidak saling bersaing untuk mendapatkan cahaya.
  8. Pencahayaan yang Cukup: Pastikan tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup, minimal 6-8 jam per hari.

Salam tetanam!

Facebook
Twitter
Pinterest
Telegram
WhatsApp

Jangan pernah melewatkan berita penting apa pun. Berlangganan newsletter kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *