Terarium adalah ekosistem mini yang hadir dalam wadah kaca, menampilkan keberagaman tumbuhan kecil, batu, dan elemen dekoratif lainnya. Dalam keunikan bentuk dan isinya, terarium bukan hanya sekadar pemandangan estetis, tetapi juga merupakan representasi dari seni dan sifat alami yang dapat dengan mudah dibawa ke dalam ruangan. Konsep terarium memberikan penggemarnya kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai bentuk kehidupan, serta belajar mengenai ekosistem dalam skala kecil.
Nilai seni terarium berlangsung pada setiap detailnya. Dalam setiap lapisan tanah, peletakan tumbuhan, dan pilihan material dekoratif, ada kebebasan berkreasi yang tidak mengenal batasan. Terarium mendorong penggunanya untuk berimajinasi, menciptakan visual yang menarik sekaligus menyehatkan suasana sekitar. Dengan perawatan yang tepat, terarium dapat bertahan dalam waktu yang lama, menjadi bagian dari ruang hidup yang dapat dinikmati setiap hari.
Daftar isi:
Apa Saja Keunikan yang Dimiliki Terarium?
Terarium memiliki banyak keunikan yang membuatnya menonjol dibandingkan bentuk dekorasi lainnya. Salah satunya adalah kemampuannya untuk meniru ekosistem nyata. Di dalam terarium, tumbuhan dapat tumbuh seperti dalam habitat aslinya, meskipun dalam ruang terbatas. Proses fotosintesis yang berlangsung di dalam terarium menciptakan siklus air yang seimbang, sehingga sangat mudah untuk merawatnya.
Tidak hanya itu, terarium juga memancarkan keindahan visual. Terbuat dari wadah yang transparan, setiap lapisan dan elemen di dalamnya menjadi pusat perhatian. Warna hijau daun, tekstur tanah, dan batuan dekoratif berkolaborasi untuk menciptakan komposisi artistik yang menawan. Maka, terarium juga sering kali menjadi pembicaraan menarik di antara para penggemar seni dan pecinta tanaman.
Nilai Seni dalam Membuat Terarium
Membuat terarium bukan hanya sekadar menempatkan tanaman dalam wadah. Proses ini sama dengan menciptakan sebuah karya seni. Pemilihan tanaman, peletakan elemen dekoratif, dan penciptaan tema tertentu dapat mengubah suasana yang ingin disampaikan. Ada mengalirkan emosi dan cerita di dalam setiap elemen yang dipilih, memberi makna mendalam pada terarium yang dibuat.
Misalnya, terarium yang diisi dengan tanaman kaktus akan memberikan kesan yang kering dan eksotis, sementara terarium dengan lumut dan tanaman tropis menghadirkan suasana lembap dan subur. Dalam beberapa kasus, desain terarium dapat menceritakan kisah, seperti menciptakan lanskap hutan mini atau bahkan suasana taman Jepang yang tenang. Begitu banyak kemungkinan bentuk dan tema yang dapat dieksplorasi.
Selanjutnya, terarium juga memberikan kesempatan berinteraksi dengan alam. Dalam dunia modern yang sibuk, terarium menjadi pengingat akan pentingnya keberadaan kehidupan di sekitar kita. Menyadari bahwa kita dapat menciptakan dan menjaga ekosistem mini dalam ruangan dapat memberikan kepuasan tersendiri.

Baca juga: Tanaman Aquascape : 6 Jenis Populer
Jenis-jenis Terarium yang Populer
Dalam dunia terarium, terdapat beberapa jenis yang umum dan banyak diminati. Masing-masing memiliki ciri khas serta penggemarnya sendiri. Berikut adalah jenis-jenis terarium beserta tanaman yang sesuai untuk ditanam di setiap jenisnya.
1. Terarium Kering (Cactus Terrarium)
Terarium kering biasanya diisi dengan kaktus dan sukulen. Jenis terarium ini adalah pilihan tepat bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu untuk merawat tanaman, karena tumbuhan jenis ini memerlukan sedikit air. Beberapa jenis tanaman yang cocok untuk terarium kering antara lain:
- Kaktus Bouncing Bear (Mammillaria): Tanaman ini memiliki penampilan yang unik dan menarik dengan duri yang halus.
- Sukulen Echeveria: Dengan bentuk roset yang cantik, jenis ini sangat populer untuk terarium.
- Haworthia: Tanaman ini memiliki corak daun yang menarik, dan sangat mudah dirawat.
- Sena Klorida (Senecio): Membuat tampilan terarium semakin hidup dengan warna daun yang cerah.
Pemilihan tanaman tersebut dapat memberikan variasi bentuk dan warna yang menawan di dalam terarium kering Anda.
2. Terarium Basah (Closed Terrarium)
Terarium basah, atau tertutup, memiliki keunikan karena menciptakan lingkungan lembab yang ideal bagi tanaman tropis. Tanaman yang biasanya tumbuh dengan baik di dalam terarium basah meliputi:
- Paku pakuan (Fern): Ciri khas daun yang rimbun menjadikan paku pilihan yang menarik.
- Tanaman Moss (Lumut): Memberikan tampilan hijau yang segar dan alami.
- Tanaman Gloxinia: Bunga cantik dengan warna cerah, ideal untuk menambah daya tarik visual.
- Miana atau Plectranthus scutellarioides: Dengan warna daun yang kontras, menambah elemen dekoratif di terarium.
Dengan komposisi tanaman ini, terarium basah akan memberikan suasana yang sejuk dan subur.
3. Terarium Hidroponik
Berbeda dengan terarium tradisional, sistem hidroponik tidak memerlukan tanah untuk tumbuhan tumbuh. Tanaman yang dapat digunakan dalam terarium hidroponik adalah:
- Selada (Lactuca sativa): Sayuran yang cepat tumbuh dan populer untuk hidroponik.
- Basil (Ocimum basilicum): Rempah yang sangat populer dan mudah dirawat di lingkungan hidroponik.
- Peterseli (Petroselinum crispum): Tanaman ini tumbuh dengan baik dalam media air, memberikan aroma segar.
- Kangkung (Ipomea aquatica): Sayuran yang sering digunakan dalam kuliner, juga cocok dalam sistem hidroponik.
Terarium hidroponik dapat menjadi sarana mengasah keterampilan berkebun dalam cara yang inovatif.
4. Terarium Vertikal
Desain vertikal ini secara efektif memanfaatkan ruang dinding. Terarium vertikal cocok untuk berbagai jenis tanaman, antara lain:
- Lidah Mertua (Sansevieria): Tahan banting dan cocok untuk penempatan vertikal.
- Paku (Fern): Memberikan kesan hijau yang segar pada tata letak vertikal.
- Tanaman Hias Air (Fittonia): Dengan dedaunan berwarna cerah, sangat menarik untuk terarium vertikal.
- Kaktus Mini (Mammillaria spp.): Menambah elemen eksotis dalam desain vertikal.
Karena penggunaan ruang yang efisien, terarium vertikal menjadi solusi ideal untuk rumah dengan keterbatasan ruang.
5. Terarium Mini
Terarium mini sering kali dibuat dengan wadah kecil dan berisi tanaman kecil. Beberapa tanaman yang cocok ditanam dalam terarium mini meliputi:
- Moss (Lumut): Memiliki tampilan cantik dan mudah dirawat dalam ukuran kecil.
- Succulents Mini (Mini Echeveria): Memberikan keindahan meski dalam ukuran kecil.
- Paku Mini (Miniature Ferns): Dapat tumbuh baik dalam ruang sempit di terarium mini.
- Tanaman Gantung (Bacopa): Memberikan elemen jatuh yang estetis di terarium kecil.
Terarium mini bukan hanya menarik, tetapi juga bisa menjadi hiasan yang unik dan inovatif untuk ruangan kecil.

Baca juga: Weeping Moss : Penanaman & Perawatanya
Cara Membuat Terarium Sendiri
Membuat terarium sendiri adalah proses yang menyenangkan dan kreatif. Untuk memudahkan Anda, berikut adalah langkah-langkah dasar yang dapat diikuti:
- Pilih Wadah:
Anda bisa menggunakan berbagai jenis wadah seperti botol kaca, akuarium kecil, atau bahkan kaca pembesar. - Siapkan Berbagai Material:
Persiapkan lapisan dasar tanah, kerikil, arang aktif, dan dekorasi tambahan seperti batu atau patung kecil. - Susun Lapisan:
Mulai dengan kerikil di bagian bawah, diikuti oleh arang aktif, kemudian tanah. Pastikan setiap lapisan memiliki ketebalan yang sesuai. - Tanam Tumbuhan:
Buat lubang kecil di tanah untuk menanam tanaman. Pastikan tanaman memiliki jarak yang cukup untuk tumbuh. - Dekorasi:
Tambahkan elemen dekoratif sesuai dengan tema yang diinginkan. Ini bisa membuat terarium Anda lebih menarik. - Penyiraman:
Setelah selesai, siram tanaman dengan air secukupnya. Jangan terlalu banyak, agar tidak menggenangi terarium. - Tempatkan di Lokasi yang Tepat:
Terarium sebaiknya diletakkan di tempat yang mendapatkan cahaya yang cukup, tetapi tidak terkena sinar matahari langsung.

Merawat Terarium
Merawat terarium cukup mudah, namun tetap memerlukan perhatian. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Penyiraman:
Pastikan tanaman mendapatkan air yang cukup, tetapi tidak berlebihan. Amati kelembapan tanah secara berkala. - Sinar Matahari:
Pastikan terarium mendapatkan cahaya yang cukup. Jika menggunakan terarium tertutup, buka tutupnya sesekali untuk sirkulasi udara. - Pangkas Tumbuhan:
Jika tanaman tumbuh terlalu lebat, pangkas secara berkala agar tidak mengganggu yang lainnya. - Periksa Kesehatan Tanaman:
Cek secara rutin untuk memastikan tidak ada tanda-tanda penyakit atau serangan hama.
Baca juga: Hydrilla verticillata : Dampak Positif dan Negatif
Kesimpulan
Terarium bukan hanya sekadar hiasan, tetapi mencerminkan keindahan dan kompleksitas kehidupan yang terdapat dalam dunia alami. Dengan keunikan dan nilai seni yang dimilikinya, terarium dapat menjadi proyek kreatif yang sangat memuaskan. Membuat dan merawat terarium memberi kesempatan untuk terhubung dengan alam di tengah kesibukan hidup. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana serta memperhatikan perawatan, siapapun dapat menghasilkan terarium yang menawan.
Jadi, apakah Anda siap untuk menciptakan dunia mini di dalam ruangan Anda? Sekaranglah saatnya untuk mulai bereksperimen dengan terarium dan menjadikan rumah Anda lebih hidup!
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa bedanya terarium kering dan terarium basah?
Terarium kering biasanya diisi dengan kaktus dan sukulen yang memerlukan sedikit air, sementara terarium basah menciptakan lingkungan lembab dengan tanaman tropis yang lebih subur.
2. Apakah terarium memerlukan sinar matahari langsung?
Tidak disarankan untuk meletakkan terarium di bawah sinar matahari langsung, karena bisa menyebabkan penguapan air yang terlalu cepat dan suhu berlebihan. Sebaiknya letakkan di tempat yang memiliki cahaya cukup, tetapi tidak terpapar langsung.
3. Berapa lama terarium bisa bertahan?
Dengan perawatan yang baik, terarium bisa bertahan selama bertahun-tahun. Kunci utamanya adalah mengatur penyiraman dan pencahayaan yang tepat.
4. Dapatkah saya menggunakan pot plastik untuk terarium?
Meskipun pot kaca adalah pilihan yang paling umum, Anda juga bisa menggunakan pot plastik. Pastikan pot plastik memiliki ventilasi yang baik agar menghindari kelembapan berlebih.
5. Bagaimana cara menanam tanaman dalam terarium minis?
Saat menanam tanaman dalam terarium mini, pastikan untuk menggunakan tanaman dengan ukuran kecil dan sesuaikan jarak antar tanaman. Gunakan tanah yang sesuai dan perhatikan kebutuhan cahaya dan air tanaman tersebut.
Semoga menginspirasi dan anda dalam keadaan sehat selalu
Salam tetanam!