Biji selasih telah menjadi bagian penting dalam kuliner dan pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia. Tanaman yang menghasilkan biji ajaib ini memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari kerabat dekatnya. Mari kita telusuri lebih dalam tentang tanaman selasih, mulai dari taksonomi hingga cara menanamnya dengan sukses.
Daftar isi:
Biji Selasih Berasal dari Tanaman Apa?
Biji selasih berasal dari tanaman selasih (Ocimum basilicum) yang merupakan anggota keluarga Lamiaceae atau keluarga mint. Tanaman ini dikenal juga dengan nama sweet basil atau basil di negara-negara Barat. Selasih adalah tanaman herba aromatik yang dapat tumbuh hingga ketinggian 20-60 cm dengan karakteristik batang berbentuk persegi dan daun berwarna hijau mengkilap. Bunga selasih berwarna putih hingga ungu muda yang kemudian akan berkembang menjadi buah kecil. Setiap buah mengandung empat biji kecil berwarna hitam yang dikenal sebagai biji selasih. Ketika direndam dalam air, biji selasih akan mengembang dan membentuk lapisan gel di permukaannya, memberikan tekstur unik yang banyak dimanfaatkan dalam minuman tradisional.
Taksonomi Tanaman Selasih
Selasih, dengan nama ilmiah Ocimum basilicum, memiliki klasifikasi lengkap sebagai berikut:
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Magnoliophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Lamiales
- Famili: Lamiaceae
- Genus: Ocimum
- Spesies: Ocimum basilicum

Nama “basilicum” berasal dari kata Yunani “basileus” yang berarti “raja”, menunjukkan betapa dihargainya tanaman ini dalam budaya kuno. Tanaman selasih memiliki lebih dari 60 varietas yang tersebar di seluruh dunia, masing-masing dengan karakteristik dan aroma yang sedikit berbeda.
Baca juga: Pengelompokan Tanaman: Metode yang Digunakan Para Ahli
Morfologi Tanaman Selasih
Selasih merupakan tanaman herba tahunan yang dapat tumbuh hingga ketinggian 20-60 cm. Berikut karakteristik morfologis utama tanaman selasih:
- Batang: Berbentuk persegi, berkayu di bagian bawah dan bercabang banyak.
- Daun: Berbentuk oval hingga lanset, bertepi rata atau sedikit bergerigi, dengan panjang 3-5 cm. Daunnya berwarna hijau mengkilap dan sangat aromatik karena mengandung minyak esensial.
- Bunga: Kecil, berwarna putih hingga ungu muda, tersusun dalam rangkaian bunga berbentuk tandan di ujung batang.
- Biji: Kecil, berwarna hitam, dan akan mengembang membentuk lapisan gel ketika direndam dalam air. Biji inilah yang dikenal sebagai biji selasih.
- Akar: Sistem perakaran tunggang dengan banyak akar serabut.
Tanaman selasih memiliki aroma khas yang berasal dari kandungan minyak atsiri dalam daun dan batangnya, terutama komponen eugenol, linalool, dan methyl chavicol.
Perbedaan Selasih dengan Kemangi
Meski masih dalam genus yang sama, selasih (Ocimum basilicum) dan kemangi (Ocimum sanctum atau Ocimum tenuiflorum) memiliki beberapa perbedaan mendasar:
- Morfologi: Selasih memiliki daun yang lebih lebar dan lebih lembut dibandingkan kemangi. Daun kemangi lebih kecil dan berbentuk lebih runcing.
- Aroma: Selasih memiliki aroma lebih manis dan lembut, sementara kemangi memiliki aroma lebih kuat dan sedikit pedas.
- Pemanfaatan: Selasih lebih sering digunakan dalam masakan Italia dan Mediterania, sedangkan kemangi lebih umum di masakan Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Thailand.
- Biji: Biji selasih lebih besar dan mengembang lebih baik saat direndam dibandingkan biji kemangi.
- Kandungan kimia: Meski keduanya mengandung minyak atsiri, komposisi kimianya berbeda. Kemangi lebih kaya akan eugenol, sementara selasih lebih dominan mengandung linalool.

Hibridasi Tanaman Selasih
Selasih merupakan tanaman yang relatif mudah dihibridasi, baik secara alami maupun melalui intervensi manusia. Beberapa varietas hibrid populer antara lain:
- Thai Basil: Hibrid antara selasih manis (O. basilicum) dengan selasih liar, menghasilkan aroma yang lebih kuat dengan sentuhan adas dan cengkeh.
- Lemon Basil: Persilangan yang menghasilkan aroma sitrus yang khas.
- Purple Basil: Hibrid dengan warna daun ungu kehitaman, kaya akan antosianin.
- Genovese Basil: Varietas Italia yang dikenal dengan daunnya yang besar dan rasa yang kuat.
Proses hibridasi dilakukan melalui penyerbukan silang antara varietas yang berbeda. Para pemulia tanaman terus mengembangkan varietas baru dengan ketahanan penyakit yang lebih baik, produktivitas lebih tinggi, atau karakteristik aroma yang berbeda.
Sebaran Geografis dan Syarat Tumbuh
Selasih berasal dari kawasan tropis Asia, kemungkinan besar dari India, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia. Berikut syarat tumbuh ideal untuk tanaman selasih:
- Iklim: Menyukai iklim hangat dengan suhu optimal 20-30°C. Tanaman ini sangat sensitif terhadap embun beku.
- Tanah: Tumbuh baik pada tanah yang subur, gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase yang baik. pH tanah ideal berkisar antara 6,0-7,5.
- Cahaya: Membutuhkan sinar matahari penuh, minimal 6-8 jam sehari.
- Air: Membutuhkan kelembaban yang konsisten tetapi tidak tahan genangan air. Penyiraman terbaik dilakukan di pagi hari.
- Ruang: Jarak tanam ideal adalah 30-45 cm antar tanaman untuk memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan.

Di Indonesia, selasih dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah, terutama di Jawa, Sumatera, dan Bali. Tanaman ini dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.
Kandungan Nutrisi dan Pemanfaatan Biji Selasih
Biji selasih kaya akan berbagai nutrisi dan senyawa bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan nutrisinya meliputi:
- Protein: 14-20%
- Karbohidrat: 63-65%
- Lemak: 13-23%
- Serat: 22-30%
- Mineral: Kalsium, magnesium, fosfor, dan zat besi
- Vitamin: A, K, dan folat
- Antioksidan: Flavonoid dan fenol
- Asam lemak omega-3 (asam alfa-linolenat)

Pemanfaatan biji selasih sangat beragam, antara lain:
- Minuman Segar: Di Indonesia, biji selasih sering ditambahkan ke dalam es cincau, es campur, atau sirup. Kemampuannya membentuk lapisan gel ketika direndam membuat tekstur minuman menjadi unik.
- Pengobatan Tradisional: Biji selasih digunakan untuk mengatasi sembelit, demam, masalah pencernaan, dan infeksi saluran kemih. Sifat anti-inflamasinya juga membantu meredakan radang.
- Penurun Berat Badan: Kandungan seratnya yang tinggi membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, sementara kemampuannya mengembang dalam air dapat membantu mengurangi nafsu makan.
- Pengatur Gula Darah: Studi menunjukkan bahwa konsumsi biji selasih dapat membantu menstabilkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
- Pelembab Kulit: Dalam industri kosmetik, ekstrak biji selasih digunakan sebagai bahan pelembab alami.
- Pengikat dalam Masakan: Di beberapa negara, biji selasih digunakan sebagai pengganti telur dalam resep vegetarian.
Tips dan Trik Menanam Selasih
Menanam selasih relatif mudah jika Anda memahami kebutuhannya. Berikut panduan langkah demi langkah:
1. Persiapan Benih
- Pilih benih selasih berkualitas dari varietas yang sesuai dengan tujuan penanaman.
- Rendam benih dalam air hangat selama 12-24 jam untuk mempercepat perkecambahan.
2. Penyemaian
- Semai benih pada media tanam campuran tanah, kompos, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1.
- Tabur benih secara merata dan tutup tipis dengan media tanam (sekitar 0,5 cm).
- Jaga kelembaban media dengan penyemprotan air secara berkala.
- Benih akan berkecambah dalam 5-10 hari.
Baca juga: Apa Itu Media Tanam? Panduan Lengkap untuk Pemula
3. Pemindahan Bibit
- Pindahkan bibit ke pot atau lahan ketika sudah memiliki 2-4 daun sejati (biasanya setelah 3-4 minggu).
- Jika menanam di pot, gunakan pot berdiameter minimal 20 cm dengan lubang drainase yang baik.
- Jika menanam di lahan, siapkan bedengan dengan jarak tanam 30-45 cm.
4. Perawatan
- Penyiraman: Siram secara teratur, terutama di pagi hari. Hindari menyiram daun untuk mencegah penyakit jamur.
- Pemupukan: Berikan pupuk organik setiap 4-6 minggu sekali.
- Pemangkasan: Pangkas pucuk tanaman secara rutin untuk mendorong pertumbuhan yang lebat dan mencegah pembungaan terlalu dini.
- Pengendalian hama: Amati tanaman secara rutin untuk deteksi dini hama seperti kutu daun dan ulat. Gunakan pestisida nabati jika diperlukan.
Baca juga: 10 Hama Tanaman: Faktor Penyebab dan Cara Mengatasinya
5. Panen
- Daun selasih dapat dipanen mulai umur 50-60 hari setelah tanam.
- Petik daun muda di pagi hari untuk mendapatkan aroma terbaik.
- Untuk produksi biji, biarkan tanaman berbunga dan kumpulkan biji ketika sudah kering pada tangkainya.
6. Trik Khusus
- Tanam selasih berdampingan dengan tomat untuk mengusir hama dan meningkatkan rasa tomat.
- Pangkas bunga secara rutin jika tujuan utama adalah produksi daun.
- Rotasi tempat tanam setiap musim untuk mencegah penyakit tanah.
- Gunakan mulsa organik untuk menjaga kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan gulma.
Baca juga:
- Daftar Harga Bibit Tanaman Herbal: Update Terbaru
- Daftar Harga Alat Berkebun: Update Terbaru
- Daftar Harga Polybag & Planterbag: Update Terbaru
- Daftar Harga Pupuk Tanaman: Update Terbaru
Selasih dapat juga ditanam secara hidroponik dengan hasil yang sangat baik. Metode ini bahkan dapat meningkatkan produksi daun hingga 30% dibandingkan penanaman konvensional.
Biji selasih berasal yang dari tanaman selasih (Ocimum basilicum) yang telah dimanfaatkan manusia selama ribuan tahun. Tanaman ini memiliki sejarah panjang dalam budaya kuliner dan pengobatan tradisional di berbagai belahan dunia. Dari taksonomi hingga pemanfaatannya yang beragam, selasih membuktikan dirinya sebagai tanaman yang layak mendapat tempat di kebun rumah atau pertanian komersial.
Baca juga: Tanaman TOGA: Dalam Sejarah Peradaban Manusia
Dengan kandungan nutrisi yang kaya dan manfaat kesehatan yang beragam, biji selasih pantas mendapat julukan “superfood” dari alam. Kemampuannya mengembang dalam air dan membentuk lapisan gel menjadikannya bahan unik dalam berbagai minuman tradisional yang menyegarkan.
Dengan memahami karakteristik dan kebutuhan tumbuhnya, siapapun dapat berhasil menanam selasih dan menikmati manfaatnya, baik sebagai bahan pangan, minuman, maupun pengobatan tradisional. Kekayaan varietas dan kemudahan hibridasinya juga membuka peluang bagi pengembangan varietas baru yang lebih unggul di masa depan.
Salam Tetanam!