Tanaman pohon Angsana adalah jenis pohon yang berasal dari Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik. Pohon dengan nama latin Pterocarpus indicus dikenal karena kayunya yang keras dan warna merahnya yang khas. Di Indonesia, Angsana atau juga disebut sono kembang atau narra sering ditanam sebagai pohon pelindung di tepi jalan atau area perkotaan karena tumbuh dengan cepat dan memiliki penampilan yang indah.
Karakter Tanaman Pohon Angsana
Tanaman Angsana memiliki beberapa karakteristik utama:
1. Tinggi dan Bentuk: Angsana dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 30 meter atau lebih. Pohon ini memiliki batang lurus dengan cabang yang menyebar luas. Daunnya majemuk, berbentuk daun bulat telur, dan tersusun menjari.
2. Bunga dan Buah: Bunganya kecil, berwarna merah muda atau jingga, dan berkumpul dalam kelompok. Buahnya berbentuk polong dan mengandung biji yang dapat tersebar dengan angin.
3. Kayu: Kayu Angsana dikenal sangat keras dan memiliki warna merah tua hingga coklat merah. Hal ini membuatnya sangat dihargai dalam industri kayu untuk berbagai keperluan konstruksi dan furnitur.
4. Toleransi: Tanaman ini tahan terhadap kekeringan ringan setelah dewasa, tetapi lebih menyukai tanah yang lembab dan subur.
5. Manfaat Pohon Angsana: Selain sebagai pohon pelindung dan peneduh di perkotaan, kayu Angsana digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pembuatan furnitur, kapal, dan instrumen musik.
Tanaman Angsana memiliki penampilan yang indah dan nilai ekologis serta ekonomis yang signifikan di berbagai wilayah tropis di dunia.
Jenis jenis Tanaman Pohon Angsana
Tanaman Angsana (Pterocarpus indicus) memiliki beberapa varietas dan jenis yang dapat ditemui di berbagai wilayah tropis. Berikut adalah beberapa jenis tanaman Angsana yang umumnya dikenal:
1. Pterocarpus indicus var. indicus: Ini adalah varietas asli Angsana, tersebar luas di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik. Memiliki ciri-ciri daun yang besar, kayu yang keras, dan bunga berwarna merah muda hingga oranye.
2. Pterocarpus indicus var. echinatus: Varian ini memiliki karakteristik yang mirip dengan varietas induk, tetapi sering ditemukan di Filipina. Kayunya sering digunakan untuk berbagai keperluan konstruksi dan kerajinan kayu.
3. Pterocarpus indicus var. obtusifolius: Varian ini ditemukan di Kepulauan Pasifik dan memiliki daun yang lebih kecil dan bentuk daun yang lebih ramping dibandingkan dengan varietas lainnya.
4. Pterocarpus dalbergioides: Meskipun sering disebut “Angsana” juga, jenis ini sebenarnya berbeda dari Pterocarpus indicus. Pohon ini tersebar di Asia Tenggara dan memiliki karakteristik yang mirip dengan Angsana, tetapi dengan perbedaan detail dalam daun dan bunga.
Pilihan jenis tanaman Angsana dapat bervariasi tergantung pada lokasi geografisnya dan kondisi lingkungan setempat. Setiap varietas menawarkan keindahan alaminya sendiri serta manfaat ekonomis dan ekologis yang berbeda.
Propagasi / Perbanyakan
Tanaman Angsana dapat diperbanyak dengan beberapa metode, di antaranya:
1. Biji: Biji Angsana bisa digunakan untuk perbanyakan. Biji biasanya diambil dari polong buah yang sudah matang. Sebaiknya, biji direndam dalam air hangat selama beberapa jam sebelum ditanam untuk meningkatkan tingkat kecambahannya.
2. Stek Batang: Cabang yang muda dan sehat dari pohon Angsana dapat dipotong menjadi stek batang. Stek ini kemudian ditanam di media tanam yang cocok dan dipelihara dengan baik hingga berakar.
3. Stek Daun: Meskipun kurang umum, beberapa jenis Angsana dapat diperbanyak melalui setek daun. Ini dilakukan dengan cara memotong daun menjadi bagian yang lebih kecil dan menanamnya di media tanam yang cocok.
4. Cangkok: Metode cangkok juga bisa digunakan untuk memperbanyak Angsana. Ini melibatkan penyambungan cabang yang telah dipotong dari pohon induk ke pohon yang lebih muda atau lainnya untuk memungkinkan pertumbuhan akar baru.
Setiap metode perbanyakan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis tanaman Angsana yang akan diperbanyak. Penting untuk memilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia.
Perawatan Tanaman Pohon Angsana
Tanaman Angsana (Pterocarpus indicus) memiliki keunggulan dalam hal pertumbuhan dan perawatan tertentu. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan jika Anda ingin menanam Angsana:
1. Kebutuhan Tanah: Angsana lebih menyukai tanah yang subur, lembab, dan berdrainase baik. Pastikan tanah tidak tergenang air, tetapi tetap lembab untuk mendukung pertumbuhannya.
2. Pencahayaan: Tanaman Angsana membutuhkan cahaya matahari penuh untuk tumbuh dengan baik. Pilih lokasi tanam yang terkena sinar matahari langsung setidaknya 6-8 jam sehari.
3. Perawatan Air: Pada awal penanaman, Angsana membutuhkan penyiraman secara teratur untuk membantu akar tumbuh kuat. Setelah dewasa, tanaman ini lebih tahan kekeringan ringan, tetapi masih perlu disiram secara teratur terutama pada musim kemarau.
4. Pemangkasan: Untuk menjaga bentuk dan kesehatan pohon, pemangkasan reguler diperlukan. Ini juga membantu dalam mempertahankan struktur cabang yang kuat dan penampilan yang rapi.
5. Pupuk: Memberikan pupuk secara teratur, terutama pada awal pertumbuhannya, dapat membantu meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Pilih pupuk yang kaya akan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
6. Perawatan Tambahan: Mengusir gulma di sekitar tanaman Angsana akan membantu mengurangi persaingan nutrisi dan air. Memasang mulsa organik di sekitar pangkal tanaman juga dapat membantu menjaga kelembaban tanah.
7. Proteksi: Pastikan tanaman dilindungi dari hama dan penyakit yang umumnya menyerang jenis tanaman ini. Pengamatan teratur terhadap kondisi tanaman dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini.
Dengan perawatan yang tepat, Angsana dapat tumbuh dengan cepat dan memberikan manfaat estetika yang besar dalam lanskap.
Salam Tetanam!