Cokelat, kelezatan yang mendunia, tak lepas dari peran penting tanaman kakao (Theobroma cacao L.), yang secara harfiah berarti “makanan para dewa”. Lebih dari sekadar sumber bahan baku cokelat, tanaman kakao menyimpan sejarah panjang dan nilai budaya yang kaya. Biji kakao mengalami transformasi kompleks, mulai dari fermentasi hingga penggilingan, menghasilkan beragam produk olahan yang memanjakan lidah. Dibudidayakan secara luas di negara-negara tropis, tanaman kakao bukan hanya komoditas ekonomi, tetapi juga menyimpan potensi manfaat kesehatan yang menarik untuk ditelusuri.
- Mengenal Lebih Dekat Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.)
- Jenis-Jenis Tanaman Kakao yang Perlu Anda Ketahui
- Sejarah Singkat Tanaman Kakao di Indonesia
- Syarat Tumbuh Ideal dan Cara Perbanyakan Tanaman Kakao
- Kandungan Nutrisi Biji Kakao: Sumber Energi dan Mineral
- Manfaat Kakao bagi Kesehatan: Lebih dari Sekadar Cokelat Lezat
- Fakta Unik Seputar Tanaman Kakao
- Theobromine: Senyawa Istimewa dalam Biji Kakao
- Dari Biji Kakao Menjadi Cokelat Idaman: Proses Transformasi
- Kesimpulan: Tanaman Kakao, Anugerah dari Alam
- FAQ (Frequently Asked Questions) tentang Tanaman Kakao
Mengenal Lebih Dekat Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.)
a. Klasifikasi Tanaman Kakao (Taksonomi)
Berikut adalah klasifikasi ilmiah (taksonomi) dari tanaman kakao:
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Tracheophyta
- Kelas: Magnoliopsida
- Ordo: Malvales
- Famili: Malvaceae
- Genus: Theobroma
- Spesies: Theobroma cacao L.
b. Morfologi Tanaman Kakao: Ciri Fisik yang Unik
Tanaman kakao adalah pohon kecil dengan tinggi 4-8 meter, memiliki batang tegak, berkayu, dan bercabang. Daunnya berbentuk oval dengan ujung meruncing. Bunganya kecil dan tumbuh langsung di batang (kauliflori). Buahnya lonjong atau bulat panjang dengan kulit tebal berwarna kuning atau merah saat matang, berisi biji yang tertutup pulpa putih.

Baca juga: Buah Lobi Lobi: Si Merah Langka Kaya Vitamin C
c. Asal Usul dan Sebaran Geografis Tanaman Kakao
Tanaman kakao berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, khususnya lembah Sungai Amazon dan Orinoco. Kini, tanaman kakao telah menyebar ke berbagai negara tropis, termasuk Indonesia, Afrika Barat, dan Asia Tenggara.
Mau tahu jenis jenis tanamann kakao? ini dia!
Jenis-Jenis Tanaman Kakao yang Perlu Anda Ketahui
Secara umum, tanaman kakao dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu:
- Forastero: Jenis tanaman kakao yang paling banyak dibudidayakan di dunia, mencapai sekitar 80% dari total produksi kakao global. Tanaman kakao jenis Forastero dikenal memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit. Biji kakao Forastero memiliki rasa yang kuat dan sedikit pahit.
- Criollo: Jenis tanaman kakao yang dianggap memiliki kualitas terbaik. Tanaman kakao Criollo menghasilkan biji kakao dengan aroma yang sangat halus dan rasa yang kompleks. Namun, tanaman kakao Criollo rentan terhadap penyakit dan memiliki produktivitas yang rendah, sehingga jarang dibudidayakan secara luas.
- Trinitario: Jenis tanaman kakao yang merupakan hasil persilangan antara Forastero dan Criollo. Tanaman kakao Trinitario menggabungkan keunggulan kedua jenis tersebut, yaitu memiliki produktivitas yang cukup tinggi dan menghasilkan biji kakao dengan kualitas yang baik.
- Nacional: Jenis tanaman kakao yang berasal dari Ekuador dan terkenal dengan aroma bunganya yang unik. Biji kakao Nacional sering digunakan untuk menghasilkan cokelat berkualitas tinggi dengan rasa yang kompleks dan aroma yang khas. Tanaman kakao Nacional memiliki peranan penting dalam sejarah cokelat Ekuador dan terus dihargai karena kontribusinya pada rasa cokelat yang istimewa.

Setelah mengenal lebih jauh tentang tanaman kakao, mari kita telusuri sejarah masuknya tanaman kakao ke Indonesia.
Sejarah Singkat Tanaman Kakao di Indonesia
Tanaman kakao pertama kali hadir di Indonesia pada abad ke-17, dibawa oleh Spanyol dari Filipina ke Sulawesi Utara. Pada abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda mulai mengembangkan tanaman kakao secara komersial di Jawa. Kini, Indonesia menjadi salah satu produsen kakao terbesar di dunia.
Syarat Tumbuh Ideal dan Cara Perbanyakan Tanaman Kakao
Tanaman kakao memerlukan iklim tropis dengan curah hujan tinggi dan suhu hangat. Tanah yang ideal adalah tanah subur, gembur, dan berdrainase baik. Perbanyakan tanaman kakao dapat dilakukan melalui biji, stek, atau okulasi.

Kandungan Nutrisi Biji Kakao: Sumber Energi dan Mineral
Berikut adalah tabel kandungan nutrisi dalam 100 gram biji kakao mentah:
| Nutrisi | Jumlah |
|---|---|
| Kalori | 228 kcal |
| Lemak | 14 gram |
| Karbohidrat | 58 gram |
| Serat | 33 gram |
| Protein | 13 gram |
| Magnesium | 499 mg |
| Zat Besi | 13.9 mg |
| Kalium | 1524 mg |
| Seng | 6.8 mg |
| Mangan | 3.8 mg |
| Tembaga | 1.6 mg |
Sumber: USDA FoodData Central
Setelah mengetahui kandungan nutrisinya, selanjutnya kita bahas manfaat kesehatan dari tanaman kakao.
Manfaat Kakao bagi Kesehatan: Lebih dari Sekadar Cokelat Lezat
Kakao mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, di antaranya:
- Antioksidan: Kakao kaya akan antioksidan seperti flavonoid yang melindungi sel dari radikal bebas.
- Menurunkan Tekanan Darah: Konsumsi kakao dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
- Meningkatkan Mood: Kakao dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon yang menimbulkan perasaan bahagia.
- Menjaga Kesehatan Jantung: Kakao membantu meningkatkan aliran darah ke jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung.
- Meningkatkan Fungsi Kognitif: Konsumsi kakao dapat meningkatkan memori dan konsentrasi.
Baca juga: Tanaman Konjac: Si Umbi Ajaib yang Kaya Manfaat
Fakta Unik Seputar Tanaman Kakao
Berikut beberapa fakta unik tentang tanaman kakao:
- Nama Theobroma berarti “makanan para dewa”.
- Biji kakao mengandung theobromine, stimulan mirip kafein.
- Tanaman kakao dapat berbuah sepanjang tahun, terutama saat musim hujan.
- Pengolahan biji kakao menjadi cokelat melibatkan fermentasi, pengeringan, penyangraian, dan penggilingan.
Theobromine: Senyawa Istimewa dalam Biji Kakao
Theobromine adalah alkaloid alami yang ditemukan dalam biji kakao, teh, dan beberapa tanaman lain. Mirip kafein, namun efek stimulasinya lebih ringan. Theobromine ditemukan pada tahun 1841 dan memberikan efek khas pada cokelat.
- Sejarah dan Penelitian tentang Theobromine pada Tanaman Kakao Penelitian tentang theobromine telah berlangsung selama lebih dari satu abad. Awalnya diteliti efek stimulan dan potensinya sebagai pengganti kafein. Penelitian lebih lanjut mengungkapkan berbagai manfaat kesehatan lainnya.
- Manfaat Theobromine: Efek Farmakologis yang Menguntungkan Theobromine memiliki efek farmakologis yang bermanfaat, seperti:
- Diuretik: Meningkatkan produksi urin dan mengurangi retensi cairan.
- Vasodilator: Melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.
- Efek Stimulan: Efek stimulan ringan, meningkatkan energi dan fokus tanpa efek samping seperti kegelisahan dan insomnia.
- Antioksidan: Melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.
- Efek Batuk: Meredakan batuk dengan menekan aktivitas saraf vagus.

Penting diingat, theobromine toksik bagi hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Cokelat tidak boleh diberikan kepada hewan peliharaan.
Dari Biji Kakao Menjadi Cokelat Idaman: Proses Transformasi
Proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat melibatkan tahapan kompleks dan cermat. Setiap tahapan penting dalam menghasilkan cita rasa dan aroma khas cokelat. Berikut adalah gambaran umum proses industri pengolahan biji kakao:
- Pemanenan: Buah kakao dipanen saat matang.
- Fermentasi: Biji kakao difermentasi untuk menghilangkan lapisan pulp dan mengembangkan cita rasa.
- Pengeringan: Biji kakao dikeringkan untuk mengurangi kadar air dan mencegah pertumbuhan jamur.
- Penyangraian (Roasting): Biji kakao disangrai untuk mengembangkan cita rasa yang lebih kompleks.
- Pemecahan dan Pemisahan Kulit: Memisahkan kulit dari nib (bagian dalam biji kakao).
- Penggilingan: Nibs digiling menghasilkan cocoa liquor.
- Pemerasan Lemak Kakao: Memisahkan lemak kakao (cocoa butter) dari padatan kakao (cocoa solids).
- Pencampuran dan Penggilingan Halus (Conching): Cocoa liquor, cocoa butter, gula, dan bahan lain dicampur dan digiling halus untuk tekstur halus dan cita rasa lembut.
- Tempering: Cokelat cair ditemper untuk menstabilkan kristal lemak kakao, menghasilkan cokelat keras, mengkilap, dan tidak mudah meleleh.
- Pencetakan dan Pengemasan: Cokelat dicetak dan dikemas.

Baca juga: Biji Pala: Rempah Unik, Manfaat Kesehatan, dan Asal Usulnya
Kesimpulan: Tanaman Kakao, Anugerah dari Alam
Tanaman kakao adalah anugerah alam dengan nilai ekonomi dan manfaat kesehatan yang tinggi. Dengan perawatan yang tepat, tanaman kakao menghasilkan buah berkualitas dan menguntungkan petani. Konsumsi cokelat dari tanaman kakao juga memberikan manfaat kesehatan berkat kandungan theobromine dan senyawa lainnya.
FAQ (Frequently Asked Questions) tentang Tanaman Kakao
Berikut beberapa pertanyaan umum tentang tanaman kakao:
- Bagaimana cara menanam tanaman kakao yang baik dan benar?
- Penanaman tanaman kakao meliputi pemilihan bibit unggul, persiapan lahan, penanaman dengan jarak yang sesuai, penyiraman dan pemupukan teratur, serta pengendalian hama dan penyakit.
- Hama dan penyakit apa saja yang sering menyerang tanaman kakao?
- Hama yang sering menyerang tanaman kakao antara lain penggerek buah kakao (PBK), Helopeltis, dan kutu putih. Penyakit yang umum menyerang antara lain busuk buah (Phytophthora palmivora), Vascular Streak Dieback (VSD), dan penyakit jamur akar.
- Bagaimana cara mengatasi hama dan penyakit pada tanaman kakao?
- Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kakao dapat dilakukan dengan metode biologi (musuh alami), kimia (insektisida dan fungisida), dan fisik (pemangkasan dan sanitasi kebun).
- Pupuk apa yang bagus untuk tanaman kakao?
- Tanaman kakao memerlukan unsur hara untuk pertumbuhan dan produksi buah. Pupuk yang bagus antara lain pupuk organik (kompos, pupuk kandang) dan pupuk kimia (NPK, urea, TSP, KCl).
- Bagaimana cara meningkatkan produktivitas tanaman kakao?
- Produktivitas tanaman kakao ditingkatkan dengan pemangkasan yang tepat, rehabilitasi tanaman tua, pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit, serta penggunaan bibit unggul.
- Apa saja jenis-jenis tanaman kakao?
- Secara umum, tanaman kakao dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu Forastero, Criollo, dan Trinitario (persilangan antara Forastero dan Criollo).
- Bagaimana cara mengolah biji kakao menjadi cokelat?
- Proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat meliputi fermentasi, pengeringan, penyangraian (roasting), penggilingan, dan conching.
Semoga bermanfaat! salam tetanam!































