Tanaman Kencur , Cikur (Kaempferia galanga) merupakan salah satu tanaman rimpang yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini tidak hanya menjadi bumbu dapur yang memberikan cita rasa khas pada masakan tradisional, tetapi juga dikenal memiliki berbagai khasiat obat yang telah digunakan secara turun-temurun. Artikel ini akan mengupas tuntas tentang tanaman kencur, mulai dari taksonomi, morfologi, sebaran geografis, syarat tumbuh, kandungan kimia, manfaat, hingga cara menanamnya di rumah.
Daftar isi:
Taksonomi Tanaman Kencur
Kencur termasuk dalam keluarga Zingiberaceae (jahe-jahean) yang merupakan tanaman herba tahunan. Berikut adalah klasifikasi taksonomi lengkap kencur:
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Liliopsida (Monokotil)
- Ordo: Zingiberales
- Famili: Zingiberaceae (Jahe-jahean)
- Genus: Kaempferia
- Spesies: Kaempferia galanga L.

Tanaman kencur memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan tanaman obat populer lainnya seperti jahe (Zingiber officinale), kunyit (Curcuma longa), dan temulawak (Curcuma zanthorrhiza). Meskipun berada dalam keluarga yang sama, kencur memiliki karakteristik morfologi dan kandungan kimia yang khas, menjadikannya unik di antara tanaman rimpang lainnya.
Morfologi Tanaman Kencur
Memahami morfologi tanaman kencur sangat penting untuk identifikasi dan budidaya yang tepat. Berikut adalah deskripsi detail dari setiap bagian tanaman kencur:
Habitus dan Perawakan
Kencur merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh rendah dengan tinggi sekitar 30-60 cm. Tanaman ini tumbuh merumpun dan tidak memiliki batang yang jelas di atas permukaan tanah. Bagian yang tampak sebagai “batang” sebenarnya adalah kumpulan pelepah daun yang saling menutupi.
Daun
Daun kencur memiliki karakteristik yang khas:
- Jumlah daun umumnya 2-3 helai
- Bentuk daun bulat telur atau elips melebar
- Ukuran daun relatif besar, dengan panjang 7-15 cm dan lebar 5-10 cm
- Permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua dengan tekstur licin
- Permukaan daun bagian bawah berwarna hijau pucat
- Tepi daun rata (tidak bergerigi)
- Daun tumbuh mendatar di permukaan tanah atau sedikit terangkat
Daun kencur sering kali memiliki garis-garis ungu atau corak keunguan di permukaannya, yang menjadi ciri khas untuk mengidentifikasinya di antara tanaman serupa.
Bunga
Bunga kencur memiliki keindahan tersendiri:
- Bunga muncul di antara pelepah daun
- Berwarna putih atau putih keunguan
- Memiliki aroma harum yang khas
- Berukuran kecil dengan diameter sekitar 3-5 cm
- Tersusun dalam rangkaian bunga yang pendek
- Mekar pada pagi hari dan layu pada sore hari
Bunga kencur biasanya muncul pada awal musim hujan dan tidak semua tanaman kencur berbunga setiap tahunnya.
Rimpang (Rhizoma) Tanaman Kencur
Bagian rimpang merupakan bagian utama yang dimanfaatkan:
- Berbentuk bulat atau lonjong
- Berukuran kecil dengan diameter 1-3 cm
- Kulit luar berwarna coklat muda hingga keputihan
- Daging rimpang berwarna putih dengan aroma khas yang tajam
- Rasa pedas, getir, dan bersifat hangat
- Tumbuh di bawah permukaan tanah dengan kedalaman sekitar 5-10 cm
- Terdiri dari rimpang induk dan rimpang cabang (anakan)

Rimpang kencur mengandung minyak atsiri yang memberikan aroma khas dan berbagai senyawa aktif yang berkhasiat obat.
Akar Tanaman Kencur
Sistem perakaran kencur terdiri dari:
- Akar serabut (tidak memiliki akar tunggang)
- Berwarna putih kecoklatan
- Menyebar di sekitar rimpang
- Beberapa akar memiliki benjolan kecil yang berfungsi menyimpan cadangan makanan
Sebaran Geografis dan Habitat Asli
Kencur merupakan tanaman asli Asia Tenggara, dengan area sebaran meliputi:
Asal Usul
Tanaman kencur dipercaya berasal dari India dan kemudian menyebar ke berbagai wilayah Asia Tenggara. Beberapa ahli juga menyebutkan bahwa kencur mungkin berasal dari wilayah Indochina atau Semenanjung Malaya yang kemudian menyebar ke berbagai daerah tropis.
Tanaman Kencur di Indonesia
Di Indonesia, kencur telah lama dibudidayakan dan dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah nusantara, namun sentra produksi utama terkonsentrasi di:
- Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut)
- Jawa Tengah (Karanganyar, Wonogiri, Purworejo)
- Jawa Timur (Malang, Pasuruan, Probolinggo)
- Sumatera (terutama Sumatera Barat dan Lampung)
- Kalimantan Selatan
- Bali
Sebaran Global
Selain di Indonesia, kencur juga dibudidayakan di negara-negara seperti:
- Malaysia
- Thailand
- Vietnam
- India
- China selatan
- Filipina
Meskipun memiliki sebaran yang luas, kualitas dan karakteristik kencur dapat bervariasi tergantung pada kondisi geografis tempat tumbuhnya. Kencur yang ditanam di dataran tinggi umumnya memiliki kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah.
Syarat Tumbuh Tanaman Kencur
Untuk pertumbuhan optimal, tanaman kencur memerlukan kondisi lingkungan yang spesifik:
Iklim
Kencur merupakan tanaman tropis yang membutuhkan:
- Suhu optimal: 25-30°C
- Kelembaban udara: 60-80%
- Curah hujan: 2.000-4.000 mm/tahun
- Intensitas sinar matahari: 60-70% (sedikit ternaungi)
- Ketinggian tempat: 50-600 mdpl (dapat tumbuh hingga 1.500 mdpl dengan pertumbuhan lebih lambat)
Kencur dapat tumbuh di tempat dengan sinar matahari penuh, namun pertumbuhannya akan lebih baik jika mendapat sedikit naungan.

Tanah
Karakteristik tanah yang sesuai untuk budidaya kencur:
- Jenis tanah: lempung berpasir atau lempung berhumus
- pH tanah: 5,5-6,5 (sedikit asam hingga netral)
- Drainase: baik (tidak tergenang)
- Kandungan bahan organik: tinggi
- Kesuburan tanah: sedang hingga tinggi
Tanah yang gembur dan kaya akan humus sangat dianjurkan karena memudahkan perkembangan rimpang kencur.
Air
Kebutuhan air untuk tanaman kencur:
- Membutuhkan air yang cukup, terutama pada fase awal pertumbuhan
- Tidak tahan terhadap genangan air berkepanjangan
- Toleran terhadap kekeringan ringan saat fase dorman
Pengaturan irigasi yang tepat sangat penting dalam budidaya kencur, terutama di daerah dengan distribusi curah hujan yang tidak merata.
Kandungan Senyawa Kimia Tanaman Kencur
Rimpang kencur memiliki berbagai senyawa bioaktif yang berkontribusi pada khasiatnya:
Minyak Atsiri
Komponen minyak atsiri kencur (sekitar 2,4-3,9%) terdiri dari:
- Etil sinamat (25-30%): Komponen utama yang memberikan aroma khas
- Borneol (10-15%): Memiliki efek antiseptik dan anti-inflamasi
- Kamfen (8-10%): Bersifat ekspektoran (pengencer dahak)
- Sineol (5-8%): Memiliki efek antiseptik dan pereda batuk
- Metil sinamat (3-5%): Memberikan aroma wangi dan memiliki aktivitas antimikroba
- Kamfor (3-4%): Memberikan sensasi hangat dan analgesik
Senyawa Non-Volatil
Selain minyak atsiri, kencur juga mengandung senyawa non-volatil seperti:
- Flavonoid: Kaempferol, kaempferide, cinnamaldehyde
- Saponin: Bersifat antimikroba dan antioksidan
- Polifenol: Berperan sebagai antioksidan
- Pati: 4,14%
- Mineral: Kalsium, fosfor, zat besi
- Vitamin: Vitamin C, vitamin B1, vitamin A
Senyawa Spesifik
Beberapa senyawa khas pada kencur yang telah diteliti memiliki aktivitas farmakologis:
- Ethyl-p-methoxycinnamate (EPMC): Senyawa dominan yang memiliki efek anti-inflamasi
- Kaempferia parviflora: Memiliki aktivitas antioksidan kuat
- Cineole: Memiliki efek bronkodilator (melegakan saluran pernapasan)
Kandungan senyawa kimia kencur dapat bervariasi tergantung pada faktor genetik, lingkungan tumbuh, umur panen, dan metode pengolahan pasca panen.
Manfaat Tanaman Kencur
Kencur memiliki berbagai manfaat yang telah dikenal sejak lama:
Manfaat Kesehatan
Berdasarkan penggunaan tradisional dan penelitian ilmiah, kencur bermanfaat untuk:
1. Sistem Pernapasan
- Meredakan batuk dan pilek
- Mengencerkan dahak (ekspektoran)
- Melegakan saluran pernapasan
- Mengatasi radang tenggorokan
2. Sistem Pencernaan
- Meningkatkan nafsu makan
- Mengatasi sakit perut dan kembung
- Membantu pencernaan
- Mengurangi mual dan muntah
3. Anti-inflamasi dan Analgesik
- Meredakan nyeri sendi dan otot
- Mengurangi peradangan
- Mengobati pegal-pegal
- Meringankan gejala rematik
4. Antimikroba dan Antiseptik
- Membantu melawan infeksi bakteri
- Mengatasi infeksi jamur
- Menyembuhkan luka ringan
5. Manfaat Lainnya
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Memiliki efek antioksidan
- Membantu mengatasi masalah kulit seperti jerawat dan eksim
- Mengatasi masuk angin dan demam
Manfaat Kuliner
Kencur banyak digunakan dalam masakan tradisional Indonesia:
- Sebagai bumbu dasar dalam masakan Sunda seperti sambal kencur dan pepes
- Bahan utama minuman tradisional seperti beras kencur dan bandrek
- Penambah aroma dan rasa pada sayur bening
- Bumbu pelengkap dalam hidangan pecel dan rujak
Manfaat Kosmetik dan Perawatan Tubuh
Dalam bidang kosmetik tradisional, kencur dimanfaatkan untuk:
- Bahan dasar lulur tradisional
- Masker wajah untuk menghaluskan kulit
- Pijat aromaterapi dengan minyak kencur
- Perawatan rambut untuk menguatkan akar rambut
Manfaat Ekonomi
Dari segi ekonomi, kencur memberikan kontribusi sebagai:
- Sumber pendapatan bagi petani
- Bahan baku industri jamu dan obat herbal
- Komoditas ekspor dalam bentuk rimpang kering atau minyak atsiri
- Bahan baku industri kosmetik dan parfum
Cara Menanam Tanaman Kencur di Rumah
Budidaya kencur di pekarangan rumah relatif mudah dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
Persiapan Bibit
Bibit kencur dapat diperoleh dari:
- Rimpang kencur dewasa:
- Pilih rimpang yang sehat, tidak cacat, dan sudah memiliki tunas
- Umur rimpang ideal 9-10 bulan
- Potong rimpang menjadi beberapa bagian, pastikan setiap potongan memiliki mata tunas
- Keringkan potongan rimpang selama 1-2 hari di tempat teduh
- Anakan kencur:
- Pisahkan anakan kencur dari rumpun induknya
- Pilih anakan yang sudah memiliki 1-2 daun
Persiapan Media Tanam
Media tanam yang ideal untuk kencur:
- Siapkan campuran tanah kebun, kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1
- Untuk penanaman di pot:
- Gunakan pot berdiameter minimal 30 cm dengan kedalaman 25-30 cm
- Pastikan pot memiliki lubang drainase yang baik
- Isi pot dengan media tanam hingga 3/4 bagian
- Untuk penanaman di lahan:
- Olah tanah sedalam 20-30 cm
- Tambahkan pupuk kandang matang sebanyak 2-3 kg per meter persegi
- Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm dan tinggi 20-30 cm
- Buat jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm sebagai saluran drainase
Proses Penanaman Tanaman Kencur
Langkah-langkah penanaman kencur:
- Buat lubang tanam dengan kedalaman 5-7 cm
- Jarak tanam ideal 20-30 cm antar tanaman
- Masukkan bibit kencur ke dalam lubang tanam dengan posisi mata tunas menghadap ke atas
- Tutup dengan tanah secukupnya, jangan terlalu tebal
- Siram secukupnya hingga media tanam lembab
- Berikan naungan ringan pada awal pertumbuhan (1-2 minggu pertama)
Perawatan Tanaman Kencur
Perawatan rutin yang perlu dilakukan:
1. Penyiraman
- Siram tanaman secara teratur, terutama pada musim kemarau
- Frekuensi penyiraman: 1-2 kali sehari pada awal pertumbuhan, kemudian dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu
- Hindari penyiraman berlebihan yang menyebabkan genangan
2. Pemupukan
- Pupuk dasar: pupuk kandang matang sebanyak 10-20 ton/ha atau 1-2 kg/m²
- Pupuk susulan: NPK (15:15:15) sebanyak 5-10 gram per tanaman, diberikan setiap 1-2 bulan sekali
- Alternatif pupuk organik: kompos, pupuk kandang, atau pupuk hijau
3. Pengendalian Gulma
- Lakukan penyiangan secara rutin, terutama pada fase awal pertumbuhan
- Berhati-hati saat menyiangi untuk menghindari kerusakan pada rimpang dan akar
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
- Hama utama: lalat rimpang, kutu daun, dan nematoda
- Penyakit utama: busuk rimpang, layu bakteri, dan bercak daun
- Pengendalian organik: gunakan ekstrak nimba, ekstrak bawang putih, atau agen hayati seperti Trichoderma sp.
5. Pembumbunan
- Lakukan pembumbunan saat tanaman berumur 2-3 bulan
- Tambahkan tanah di sekitar pangkal tanaman untuk merangsang pertumbuhan rimpang
Pemanenan
Kencur dapat dipanen dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Umur panen optimal: 8-10 bulan setelah tanam
- Tanda tanaman siap panen: daun mulai menguning dan mengering
- Cara panen: gali tanah di sekitar rumpun dengan hati-hati, kemudian angkat seluruh rimpang
- Waktu panen terbaik: awal musim kemarau
Hasil panen dari 1 m² lahan dapat mencapai 1-2 kg rimpang segar, tergantung pada kesuburan tanah dan perawatan yang dilakukan.
Pascapanen
Penanganan pascapanen kencur meliputi:
- Pembersihan: cuci rimpang hingga bersih dari tanah
- Sortasi: pisahkan rimpang yang rusak atau terserang penyakit
- Pengeringan (opsional): keringkan di bawah sinar matahari tidak langsung selama 3-5 hari hingga kadar air mencapai 10-12%
- Penyimpanan: simpan rimpang segar di tempat yang sejuk dan kering atau dalam pasir bersih untuk bibit
Tanaman kencur merupakan salah satu kekayaan hayati Indonesia yang memiliki nilai ekonomi dan manfaat kesehatan yang tinggi. Karakteristik morfologinya yang khas, adaptasinya terhadap kondisi lingkungan tropis, serta kandungan senyawa kimia yang beragam menjadikan kencur sebagai tanaman multi-manfaat yang potensial untuk dikembangkan.
Budidaya kencur di pekarangan rumah tidak hanya memberikan pasokan rimpang segar untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga dapat menjadi hobi yang menyenangkan dan bermanfaat. Dengan perawatan yang tepat, tanaman kencur dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan rimpang berkualitas tinggi.
Mengingat tingginya permintaan kencur untuk industri jamu, obat herbal, dan bumbu masakan, budidaya tanaman ini juga memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan. Oleh karena itu, menanam kencur di rumah dapat menjadi langkah awal untuk mengembangkan usaha pertanian skala kecil yang menguntungkan.
Mari lestarikan dan kembangkan tanaman herbal asli Indonesia seperti kencur untuk mendukung kemandirian dalam pengobatan tradisional dan menjaga kekayaan biodiversitas tanaman obat nusantara.
Salam tetanam!