Kacang arab, atau yang sering kita kenal sebagai oleh-oleh khas ibadah haji dan umroh, ternyata menyimpan segudang cerita dan manfaat. Tapi, tahukah kamu dari mana asal kacang arab lezat ini? Selain itu, apa saja kandungan nutrisinya, dan bagaimana cara menanam tanaman kacang arab sendiri di rumah? Artikel ini akan mengupas tuntas semua hal tentang kacang arab, mulai dari asal usul hingga tips menanamnya.
Kacang arab punya banyak nama. Nama aslinya dalam bahasa latin adalah Cicer arietinum. Dalam bahasa Arab, kacang ini dikenal dengan sebutan hummus (حُمِّص). Dari berbagai nama ini, kita bisa melihat bagaimana tanaman kacang arab telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh berbagai budaya di dunia.
Daftar isi:
- Taksonomi Tanaman Kacang Arab (Cicer arietinum)
- Mengenal Morfologi Tanaman Kacang Arab Lebih Dekat
- Asal Usul dan Sebaran Geografis Tanaman Kacang Arab: Jejak Sejarah yang Mendunia
- Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Arab: Panduan untuk Pertumbuhan Optimal
- Kandungan Nutrisi Kacang Arab: Sumber Gizi yang Luar Biasa
- Tips dan Trik Menanam Tanaman Kacang Arab: Panduan Praktis untuk Pemula
- Kesimpulan
Taksonomi Tanaman Kacang Arab (Cicer arietinum)
Untuk memahami lebih dalam tentang tanaman ini, mari kita telaah taksonominya secara terstruktur:
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Divisi: Tracheophyta (Tumbuhan berpembuluh)
- Kelas: Magnoliopsida (Tumbuhan berkeping dua / dikotil)
- Ordo: Fabales
- Famili: Fabaceae (Kacang-kacangan)
- Genus: Cicer
- Spesies: Cicer arietinum L.

Dengan memahami klasifikasi ini, kita bisa melihat bahwa kacang arab termasuk dalam keluarga kacang-kacangan, yang dikenal kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya. Lantas, bagaimana dengan bentuk fisiknya tanaman kacang arab ini?
Baca Juga:
- Bengkoang : Umbi Segar Tanaman Kacang kacangan
- Tanaman Kacang Tanah : Biji, Daun dan Kulitnya Bermanfaat
- Sayur Blonceng: Keunikan dan Nutrisi dalam Satu Hidangan
Mengenal Morfologi Tanaman Kacang Arab Lebih Dekat
Setiap bagian dari tanaman kacang arab memiliki ciri khas yang membedakannya dari tanaman lain:
- Daun: Daun kacang arab merupakan daun majemuk menyirip dengan jumlah anak daun ganjil. Setiap daun terdiri dari 11-17 anak daun yang berbentuk elips atau lonjong. Warna daunnya hijau keabu-abuan karena adanya lapisan lilin pada permukaan daun.
- Akar: Sistem perakaran tanaman kacang arab adalah akar tunggang yang tumbuh lurus ke bawah dan memiliki banyak akarLateral atau akar cabang. Akar ini mampu menembus tanah hingga kedalaman 50-70 cm, sehingga tanaman kacang arab relatif tahan terhadap kekeringan. Selain itu, pada akar kacang arab terdapat bintil-bintil akar yang merupakan tempat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium. Bakteri ini membantu tanaman menyerap nitrogen dari udara, sehingga meningkatkan kesuburan tanah.
- Batang: Batang kacang arab berbentuk tegak, berkayu, dan bercabang-cabang. Tinggi batangnya bervariasi antara 20-60 cm, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungan. Batang tanaman ini memiliki bulu-bulu halus yang memberikan kesan kasar. Warna batangnya hijau saat muda dan berubah menjadi coklat saat dewasa.
- Biji: Biji kacang arab berbentuk bulat atau agak pipih dengan ukuran diameter sekitar 0,5-1 cm. Warna bijinya bervariasi, mulai dari krem, coklat muda, hingga hitam, tergantung pada varietasnya. Biji kacang arab kaya akan protein, karbohidrat, serat, vitamin, dan mineral.
- Buah/Polong: Buah kacang arab berbentuk polong pendek dan menggembung. Setiap polong biasanya berisi 1-3 biji. Polong muda berwarna hijau dan berubah menjadi kuning atau coklat saat matang. Permukaan polong ditutupi oleh bulu-bulu halus.
- Bunga: Bunga tanaman kacang arab berukuran kecil dan berbentuk seperti kupu-kupu. Warna bunganya bervariasi, mulai dari putih, merah muda, hingga ungu. Bunga ini biasanya muncul di ketiak daun secara tunggal atau dalam kelompok kecil. Penyerbukan pada bunga kacang arab umumnya terjadi secara otomatis (self-pollination).

Setelah membahas morfologinya, timbul pertanyaan, dari mana sebenarnya asal tanaman kacang arab unik ini?
Asal Usul dan Sebaran Geografis Tanaman Kacang Arab: Jejak Sejarah yang Mendunia
Kacang arab diperkirakan berasal dari wilayah Turki tenggara dan Suriah. Tanaman kacang arab ini telah dibudidayakan sejak ribuan tahun lalu. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa kacang arab telah dikonsumsi sejak 7500 tahun lalu di wilayah Timur Tengah.
Orang pertama yang mendokumentasikan tanaman kacang arab adalah Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Ia memberikan nama ilmiah Cicer arietinum pada tahun 1753.
Saat ini, kacang arab telah menyebar ke berbagai negara di dunia, terutama di wilayah Mediterania, India, Australia, Amerika Latin, dan Afrika. India merupakan negara penghasil kacang arab terbesar di dunia, diikuti oleh Australia dan Turki. Persebaran tanaman kacang arab ini menunjukkan adaptasinya yang luas terhadap berbagai kondisi lingkungan.
Lalu, kondisi seperti apa yang ideal untuk menanam kacang arab?
Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Arab: Panduan untuk Pertumbuhan Optimal
Kacang arab termasuk tanaman yang relatif mudah tumbuh, asalkan syarat-syarat berikut terpenuhi:
- Iklim: Tanaman kacang arab tumbuh optimal di daerah dengan iklim kering dan hangat. Suhu ideal untuk pertumbuhan kacang arab adalah antara 20-30°C. Tanaman ini membutuhkan curah hujan yang rendah, sekitar 400-600 mm per tahun.
- Tanah: Kacang arab dapat tumbuh di berbagai jenis tanah, tetapi lebih menyukai tanah berdrainase baik, bertekstur ringan hingga sedang, dan kaya akan unsur hara. pH tanah yang ideal adalah antara 6,0-7,0.
- Ketinggian: Tanaman kacang arab dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi, dengan ketinggian optimal antara 0-1000 meter di atas permukaan laut.
- Sinar Matahari: Kacang arab membutuhkan sinar matahari penuh untuk pertumbuhannya.
Dengan kondisi yang tepat, tanaman kacang arab akan tumbuh subur dan menghasilkan biji yang berkualitas. Tapi, apa sebenarnya yang membuat kacang arab begitu istimewa?
Kandungan Nutrisi Kacang Arab: Sumber Gizi yang Luar Biasa
Kacang arab kaya akan nutrisi penting yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dalam 100 gram kacang arab rebus, terkandung:
- Energi: 164 kkal
- Protein: 8,9 gram
- Lemak: 2,6 gram
- Karbohidrat: 27,4 gram
- Serat: 7,6 gram
- Kalsium: 49 mg
- Zat Besi: 2,9 mg
- Magnesium: 48 mg
- Fosfor: 168 mg
- Kalium: 291 mg
- Folat: 172 mcg
Selain itu, kacang arab juga mengandung vitamin B kompleks, vitamin K, dan antioksidan. Kandungan nutrisi ini membuat kacang arab bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah, meningkatkan pencernaan, dan mencegah berbagai penyakit kronis. Konsumsi kacang arab secara teratur dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. (Science Direct)

Menarik, bukan? Sekarang, bagaimana cara memanfaatkan informasi ini untuk menanam tanaman kacang arab sendiri?
Baca juga:
- Tanaman Sacha Inchi: Kacang Inca dengan Segudang Manfaat
- Macadamia: Kacang Mahal yang Lezat Kaya Manfaat
- Mudahnya Cara Membuat Pupuk Asam Amino untuk Tanaman Subur
Tips dan Trik Menanam Tanaman Kacang Arab: Panduan Praktis untuk Pemula
Dengan semakin mudahnya mendapatkan bibit kacang arab, kamu pun bisa mencoba menanam tanaman kacang arab sendiri di rumah. Berikut adalah beberapa tips dan trik yang bisa kamu ikuti:
- Pemilihan Bibit: Pilih bibit kacang arab yang berkualitas dari toko pertanian terpercaya. Pastikan bibit tersebut sehat, bebas dari penyakit, dan memiliki potensi tumbuh yang baik.
- Persiapan Lahan: Siapkan lahan dengan membersihkannya dari gulma dan batu-batuan. Gemburkan tanah dan tambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk meningkatkan kesuburan tanah. Persiapan lahan yang baik akan mendukung pertumbuhan tanaman kacang arab secara optimal.
- Penanaman: Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 3-5 cm. Tanam bibit kacang arab ke dalam lubang dan tutup dengan tanah. Jarak tanam yang ideal adalah 20-30 cm antar tanaman dan 40-50 cm antar baris.
- Penyiraman: Siram tanaman secara teratur, terutama pada saat musim kemarau. Hindari penyiraman yang berlebihan karena dapat menyebabkan akar membusuk. Kebutuhan air tanaman kacang arab harus diperhatikan agar tanaman tidak kekurangan atau kelebihan air.
- Pemupukan: Berikan pupuk tambahan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Gunakan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Pemupukan yang tepat akan menghasilkan kacang arab yang berkualitas.
- Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Gunakan pestisida organik atau hayati untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Tanaman kacang arab rentan terhadap serangan hama dan penyakit, sehingga pengendalian yang efektif sangat penting.
- Pemanenan: Kacang arab dapat dipanen setelah berumur sekitar 90-120 hari setelah tanam. Panen dilakukan saat polong sudah kering dan berwarna kuning kecoklatan. Pemanenan yang tepat waktu akan menghasilkan kacang arab dengan kualitas terbaik.

Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa menanam tanaman kacang arab dengan sukses dan menikmati hasilnya.
Kesimpulan
Kacang arab bukan hanya sekadar oleh-oleh atau camilan biasa. Tanaman kacang arab ini memiliki sejarah panjang, kaya akan nutrisi, dan relatif mudah ditanam. Dengan memahami asal usul, morfologi, syarat tumbuh, dan kandungan nutrisinya, kita bisa lebih menghargai manfaat kacang arab dan memanfaatkannya secara optimal. Jadi, tunggu apa lagi? Mari mulai menanam tanaman kacang arab di kebun atau pekarangan rumahmu!
Salam tetanam!































