Empon Empon: Dari Dulu hingga Sekarang

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp
Telegram
empon empon

Empon empon adalah sekelompok tanaman rimpang yang secara tradisional digunakan dalam masakan dan pengobatan di Indonesia. Istilah “empon empon” berasal dari bahasa Jawa, di mana “empon” berarti rimpang atau batang yang ada di bawah tanah. Tanaman empon empon umumnya termasuk dalam keluarga Zingiberaceae, yang mencakup jahe, kunyit, dan lengkuas. Penggolongan empon empon lebih didasarkan pada penggunaan tradisional dan asosiasi budaya daripada taksonomi botani. Tanaman mepon empon memiliki sejarah panjang dalam pengobatan tradisional Indonesia, dengan bukti penggunaannya yang sudah ada sejak zaman kuno. Secara keseluruhan, empon empon merujuk pada sekelompok tanaman rimpang yang banyak digunakan dalam masakan dan pengobatan tradisional Indonesia karena sifat aromatik dan khasiat medisnya.

Daftar isi:

Empon empon dalam Sejarah Indonesia

Ramuan berasal dari empon-empon di Indonesia dapat ditemukan dalam berbagai catatan dan manuskrip kuno yang mencerminkan penggunaan tanaman ini dalam pengobatan tradisional. diantaranya:

  1. Serat Centhini – Manuskrip kuno yang disusun oleh pujangga dan raja di Keraton Surakarta, yang mencatat berbagai ramuan obat dan praktik pengobatan tradisional, termasuk penggunaan empon-empon.
  2. Serat Kawruh Bab Jampi-jampi Jawi – Ditulis pada tahun 1831 atas perintah Sri Susuhunan Pakubuwono V, manuskrip ini berisi catatan tentang ramuan obat tradisional, termasuk empon-empon.
  3. Catatan Jans Kloppenburg-Versteegh – Seorang wanita Belanda yang mengamati praktik pengobatan tradisional di Jawa, mencatat lebih dari seribu jenis tanaman berkhasiat, termasuk empon-empon, dan menyusun buku dengan resep pengobatan tradisional.
  4. Kitab Primbon Betaljemur Adammakna – Catatan lengkap tentang pengobatan tradisional yang diterbitkan oleh Kanjeng Pangeran Harya Tjakraningrat pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII.
  5. Buku Masakan dan Jamu Tradisional – Ditulis oleh Raden Ayu Bintang Abdulkadir pada tahun 1964, buku ini mencakup berbagai ramuan dan resep yang menggunakan empon-empon.
  6. Jamu Pusaka Penjaga Kesehatan Bangsa Asli Indonesia – Buku yang mengulas tentang kebiasaan minum jamu di masyarakat, yang sebagian besar terbuat dari empon-empon seperti kencur, kunyit, dan temu lawak.
empon empon
Zingiber officinale 1896 illustration, Img: Wiki

Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa penggunaan empon empon dalam pengobatan dan masakan telah ada sejak lama dan merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Pengetahuan tentang empon-empon dan ramuan tradisional ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, mencerminkan nilai-nilai kesehatan dan pengobatan dalam masyarakat Indonesia.

Berbagai Jenisnya

Empon empon itu apa saja ? Berikut adalah beberapa macam empon-empon yang umum digunakan dalam masakan dan pengobatan tradisional:

  1. Jahe (Zingiber officinale) – Digunakan sebagai bumbu masakan dan obat untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti mual dan flu.
  2. Kunyit (Curcuma longa) – Dikenal karena sifat anti-inflamasi dan digunakan dalam masakan serta jamu.
  3. Lengkuas (Alpinia galanga) – Sering digunakan dalam masakan untuk memberikan aroma dan rasa yang khas.
  4. Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza) – Digunakan dalam jamu dan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit.
  5. Kencur (Kaempferia galanga) – Digunakan dalam masakan dan jamu, memiliki khasiat untuk meredakan batuk dan gangguan pencernaan.
  6. Bangle (Zingiber zerumbet) – Digunakan dalam ramuan tradisional dan sebagai bumbu masakan.
  7. Cabe Jawa (Piper retrofractum) – Sering digunakan sebagai bumbu dalam masakan tradisional.
  8. Lempuyang (Zingiber zerumbet) – Digunakan dalam masakan dan sebagai bahan obat.
  9. Adas (Foeniculum vulgare) – Meskipun bukan rimpang, sering dimasukkan dalam kategori empon-empon karena penggunaannya dalam bumbu masakan.
  10. Kedawung (Parkinsonia aculeata) – Digunakan dalam masakan dan sebagai bahan obat.
  11. Pulas sari (Curcuma purpurascens) – Digunakan dalam jamu dan ramuan tradisional.
  12. Lempuyang wangi (Zingiber aromaticum) – Dikenal karena aromanya yang wangi dan digunakan dalam masakan.
empon empon
Berbagai jenis empon empon, img: LKPP.go.id

Tanaman-tanaman ini memiliki berbagai manfaat dan sering digunakan dalam pengobatan tradisional serta sebagai bumbu dalam masakan Indonesia.

Empon empon di Zaman Sekarang

Pemanfaatan empon-empon pada zaman modern semakin meluas dan beragam, baik dalam bidang kesehatan, kuliner, maupun industri. Berikut adalah beberapa cara empon-empon dimanfaatkan saat ini:

  1. Jamu dan Suplemen Kesehatan: Empon empon seperti jahe, kunyit, dan kencur banyak digunakan dalam pembuatan jamu, yang kini juga dipasarkan dalam bentuk suplemen kesehatan. Banyak produk jamu modern yang dikemas secara praktis dan mudah dikonsumsi.
  2. Industri Makanan dan Minuman: Empon-empon digunakan sebagai bahan baku dalam industri makanan dan minuman, seperti minuman herbal, teh, dan produk makanan olahan yang mengandung rempah-rempah ini untuk memberikan rasa dan aroma yang khas.
  3. Kosmetika dan Perawatan Tubuh: Beberapa empon empon, seperti kunyit dan jahe, digunakan dalam produk kosmetik dan perawatan tubuh karena khasiatnya yang baik untuk kulit, seperti anti-inflamasi dan pencerah kulit.
  4. Pengobatan Alternatif: Empon-empon semakin populer dalam pengobatan alternatif dan terapi herbal. Banyak orang yang beralih ke pengobatan alami menggunakan empon-empon untuk menjaga kesehatan dan mengatasi berbagai penyakit.
  5. Pendidikan dan Penelitian: Banyak lembaga pendidikan dan penelitian yang mengkaji manfaat empon-empon, baik dari segi ilmiah maupun tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi khasiat dan potensi empon empon dalam pengobatan modern.

Pemanfaatan empon-empon di zaman sekarang menunjukkan bahwa meskipun telah ada kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, nilai nilai tradisional dan penggunaan alami tetap relevan dan dihargai dalam masyarakat.

Empon empon di Dunia Barat

Penelitian dunia Barat terhadap empon empon telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, sejalan dengan minat global yang semakin meningkat terhadap pengobatan herbal dan alternatif. Berikut adalah beberapa aspek penting dari penelitian tersebut:

  1. Studi Khasiat Kesehatan: Banyak peneliti dari negara-negara Barat yang melakukan studi ilmiah untuk mengeksplorasi potensi khasiat kesehatan dari berbagai jenis empon-empon, seperti jahe, kunyit, dan kencur. Penelitian ini sering berfokus pada efek anti-inflamasi, antioksidan, dan kemampuan dalam menangani berbagai kondisi medis, seperti diabetes, kanker, dan gangguan pencernaan.
  2. Uji Klinis: Beberapa empon-empon telah menjadi subjek uji klinis untuk menilai efektivitasnya dalam pengobatan. Misalnya, jahe telah diteliti secara mendalam untuk kemampuannya mengurangi mual dan muntah, terutama pada pasien yang menjalani kemoterapi.
  3. Pengembangan Produk: Penelitian di dunia Barat juga berfokus pada pengembangan produk berbasis empon-empon, seperti suplemen kesehatan, minuman herbal, dan kosmetik. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi formulasi yang optimal serta memastikan keamanan dan efektivitas produk-produk tersebut.
  4. Analisis Komponen Kimia: Peneliti melakukan analisis terhadap komponen kimia yang terkandung dalam empon-empon untuk memahami mekanisme kerja dan manfaat kesehatan yang mungkin ditawarkan. Ini termasuk studi tentang senyawa aktif seperti kurkumin dalam kunyit dan gingerol dalam jahe.
  5. Kepentingan Budaya dan Tradisi: Penelitian juga mencakup aspek budaya dan tradisi penggunaan empon-empon dalam masyarakat Indonesia. Peneliti Barat sering tertarik untuk memahami bagaimana pengetahuan tradisional ini dapat diintegrasikan ke dalam praktik kesehatan modern.
  6. Kolaborasi Internasional: Banyak penelitian dilakukan melalui kolaborasi antara ilmuwan dari negara Barat dan peneliti Indonesia, yang bertujuan untuk menggabungkan pengetahuan tradisional dengan pendekatan ilmiah modern.

Secara keseluruhan, penelitian dunia Barat terhadap empon empon menunjukkan pengakuan terhadap nilai dan potensi tanaman ini dalam pengobatan dan kesehatan, serta upaya untuk menjembatani pengetahuan tradisional dengan ilmu pengetahuan modern.

Salam tetanam!

Facebook
Twitter
Pinterest
Telegram
WhatsApp

Jangan pernah melewatkan berita penting apa pun. Berlangganan newsletter kami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *