Bunga Wijayakusuma (Disocactus anguliger), yang sebelumnya dikenal sebagai Epiphyllum anguliger, adalah spesies tanaman kaktus yang berasal dari Meksiko. Tanaman ini selain dikenal dengan nama bunga Wijayakusuma juga dikenal dengan nama “Bunga Wiku” di Indonesia.
Daftar Isi:
Wijayakusuma dalam Mitologi Jawa
Bunga Wijayakusuma adalah salah satu tanaman yang memiliki asosiasi kuat dengan mitologi dan kepercayaan tradisional Jawa. Berikut adalah beberapa informasi penting tentang bunga Wijayakusuma:
- Asal-usul Nama:
- Nama “Wijayakusuma” berasal dari bahasa Jawa, di mana “wijaya” berarti “kemenangan” dan “kusuma” berarti “bunga”.
- Nama ini mengacu pada kepercayaan bahwa bunga ini memiliki kekuatan mistis dan dapat membawa kemenangan bagi pemiliknya.
- Mitologi dan Kepercayaan Tradisional:
- Dalam mitologi Jawa, bunga Wijayakusuma diyakini hanya mekar pada malam hari saat bulan purnama.
- Bunga ini dianggap memiliki kekuatan magis dan dapat memberikan kekuatan, keberuntungan, serta kemampuan untuk menaklukkan musuh bagi pemiliknya.
- Legenda menyebutkan bahwa bunga ini hanya dapat ditemukan di surga atau dimiliki oleh para dewa dan raja-raja yang memiliki kekuatan spiritual tinggi.
- Penggunaan Tradisional:
- Bunga Wijayakusuma sering digunakan dalam upacara-upacara spiritual dan ritual tradisional Jawa, seperti pernikahan, kelahiran, dan pemakaman.
- Dalam pengobatan tradisional Jawa, bunga ini diyakini memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan menjaga kesehatan.
- Selain itu, bunga Wijayakusuma juga digunakan sebagai bahan dalam pembuatan jimat, mantra, dan ramuan magis.
- Keberadaan dan Kelangkaan:
- Bunga Wijayakusuma dianggap sangat langka dan sulit ditemukan di alam liar.
- Keberadaannya sering dikaitkan dengan tempat-tempat yang dianggap keramat atau suci, seperti candi-candi kuno dan hutan-hutan terpencil.
- Karena kelangkaannya, bunga Wijayakusuma menjadi objek yang sangat berharga dan dicari oleh mereka yang percaya pada kekuatan mistisnya.
Meskipun keberadaan bunga Wijayakusuma masih diselimuti misteri dan kepercayaan tradisional, tanaman ini tetap menjadi salah satu ikon budaya Jawa yang kaya akan makna spiritual dan mitologis.
Ciri-ciri utama Bunga Wijayakusuma
- Batang terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil, berbentuk silinder dengan tinggi mencapai 2-3 meter.
- Daun berbentuk pipih, berwarna hijau, dan permukaannya halus tanpa duri.
- Bunga berdiameter sekitar 10 cm, berwarna putih, dan hanya mekar di malam hari.
- Buah berbentuk bulat dengan warna merah dan berisi biji berwarna hitam.
Aneka Warna Wijayakusuma
Bunga Wijayakusuma umumnya memiliki warna bunga putih. Namun, ada beberapa variasi warna bunga yang dapat ditemukan pada tanaman ini, meskipun tidak terlalu banyak.
- Warna Putih:
- Warna putih merupakan warna bunga yang paling umum dan sering ditemukan pada Disocactus anguliger.
- Bunga berwarna putih ini memiliki diameter sekitar 10 cm dan hanya mekar di malam hari.
- Warna Merah Muda:
- Terdapat juga variasi Disocactus anguliger yang memiliki bunga berwarna merah muda.
- Bunga merah muda ini memiliki karakteristik yang serupa dengan bunga putih, yaitu mekar di malam hari.
- Warna Kuning:
- Meskipun jarang, ada beberapa laporan tentang adanya Disocactus anguliger dengan bunga berwarna kuning.
- Bunga kuning ini juga memiliki ukuran dan sifat mekar di malam hari yang sama dengan variasi lainnya.
Selain variasi warna, tidak ada perbedaan signifikan dalam karakteristik lain, seperti bentuk, ukuran, atau sifat mekar bunga antara variasi warna yang berbeda.
Perlu dicatat bahwa variasi warna bunga pada Disocactus anguliger masih terbatas dan tidak terlalu banyak ditemukan. Warna putih tetap menjadi warna dominan dan paling umum dijumpai pada tanaman ini.

Taksonomi
- Kingdom Plantae: Disocactus anguliger termasuk ke dalam kingdom Plantae, yang mencakup semua organisme tumbuhan.
- Division Tracheophyta: Disocactus anguliger adalah tumbuhan bervaskuler yang memiliki jaringan pengangkut (xilem dan floem).
- Class Magnoliopsida: Disocactus anguliger termasuk ke dalam kelas Magnoliopsida, yang merupakan tumbuhan biji tertutup (Angiosperma).
- Order Caryophyllales: Disocactus anguliger masuk ke dalam ordo Caryophyllales, yang mencakup berbagai jenis tumbuhan seperti kaktus, beet, dan amaranth.
- Family Cactaceae: Disocactus anguliger termasuk ke dalam famili Cactaceae, yang merupakan famili dari tumbuhan kaktus.
- Genus Disocactus: Disocactus anguliger adalah spesies yang termasuk ke dalam genus Disocactus, yang sebelumnya ditempatkan dalam genus Epiphyllum.
- Species Disocactus anguliger: Ini adalah nama spesies dari tanaman yang dikenal sebagai “Bunga Wijayakusuma” atau “Bunga Wiku” di Indonesia.
Propagasi Bunga Wijayakusuma
Bunga Wijayakusuma dapat diperbanyak atau dipropagasi melalui dua cara utama, yaitu:
- Penyetekkan (Vegetatif):
- Disocactus anguliger dapat diperbanyak melalui penyetekkan atau stek batang.
- Stek diambil dari bagian batang tanaman yang sehat dan mengandung buku-buku.
- Stek ditanam dalam media tanam yang gembur dan berdrainase baik, seperti campuran tanah, pasir, dan kompos.
- Stek akan berakar dan tumbuh menjadi tanaman baru.
- Biji (Generatif):
- Disocactus anguliger juga dapat diperbanyak melalui biji.
- Buah tanaman ini mengandung biji-biji berwarna hitam.
- Biji dapat dikumpulkan dan disemai dalam media tanam yang sesuai, seperti campuran tanah, pasir, dan kompos.
- Biji akan berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman baru.
Tips dalam propagasi tanaman ini:
- Media tanam harus gembur, berdrainase baik, dan kaya nutrisi untuk mendukung pertumbuhan.
- Penyiraman harus dilakukan secara hati-hati, terutama saat tanaman masih muda, untuk menghindari pembusukan.
- Tanaman membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan yang optimal.
- Pemeliharaan dan perawatan yang tepat sangat penting, terutama karena tanaman ini dianggap langka dan sulit ditemukan di alam liar.

Tips dan Trik Merawat Bunga Wijayakusuma
Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk merawat tanaman Disocactus anguliger (Bunga Wijayakusuma) dengan baik:
- Pemilihan Lokasi:
- Tempatkan tanaman di lokasi yang mendapatkan sinar matahari yang cukup, minimal 4-6 jam sinar matahari langsung per hari.
- Hindari meletakkan tanaman di tempat yang terlalu teduh atau ternaungi.
- Media Tanam:
- Gunakan media tanam yang gembur, berdrainase baik, dan kaya nutrisi, seperti campuran tanah, pasir, dan kompos.
- Pastikan pot atau wadah penanaman memiliki lubang drainase yang baik untuk mencegah genangan air.
- Penyiraman:
- Siram tanaman secara teratur, namun hindari terlalu sering atau membiarkan media terlalu basah.
- Biarkan media tanam agak kering di antara penyiraman.
- Perhatikan tanda-tanda stres akibat kelebihan atau kekurangan air.
- Pemupukan:
- Berikan pupuk organik atau pupuk khusus untuk tanaman kaktus secara berkala, sesuai dengan petunjuk penggunaan.
- Pupuk dapat diberikan saat musim pertumbuhan aktif, biasanya pada musim semi dan musim panas.
- Pemangkasan dan Pembentukan:
- Lakukan pemangkasan ringan untuk membentuk struktur tanaman yang menarik.
- Potong bagian yang rusak, layu, atau terlalu panjang untuk menjaga kesehatan tanaman.
- Perlindungan dari Hama dan Penyakit:
- Perhatikan dan awasi tanaman terhadap serangan hama, seperti kutu, ulat, atau jamur.
- Gunakan pestisida atau fungisida organik jika diperlukan, namun dengan hati-hati.
- Pengaturan Suhu dan Kelembapan:
- Disocactus anguliger menyukai suhu yang hangat, sekitar 20-30°C.
- Jaga kelembapan udara yang rendah untuk menghindari masalah pembusukan.
- Perbanyakan dan Propagasi:
- Perbanyak tanaman melalui stek batang atau biji untuk mendapatkan tanaman baru.
- Perhatikan teknik propagasi yang tepat untuk memastikan keberhasilan.
Dengan menerapkan tips dan trik perawatan yang tepat, Disocactus anguliger dapat tumbuh dengan baik dan memberikan bunga yang indah serta menjaga kelestarian tanaman ini.
Salam tetanam!