Tanaman kanola, atau dalam istilah ilmiahnya dikenal sebagai Brassica napus L., merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan di seluruh dunia, terutama untuk menghasilkan minyak kanola. Sebagian besar dari kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan minyak kanola yang sering dipakai dalam berbagai masakan. Namun, tahukah Anda asal usul namanya? Kata “canola” sendiri berasal dari “Canadian Oil, Low Acid”, dengan akronim singkat yang menggambarkan karakteristik utama minyak ini yang rendah asam. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang tanaman kanola, mulai dari taksonomi, morfologi, hingga manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Daftar isi:
Taksonomi Tanaman Kanola
Tanaman kanola termasuk dalam keluarga Brassicaceae. Secara taksonomi, klasifikasi tanaman kanola sebagai berikut:
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Angiospermae
- Kelas: Eudicotyledons
- Ordo: Brassicales
- Famili: Brassicaceae
- Genus: Brassica
- Spesies: Brassica napus
Tanaman ini juga mengalami rekayasa genetik untuk meningkatkan hasil minyak dan ketahanan terhadap hama, yang telah menjadikannya pilihan utama bagi banyak petani di seluruh dunia. Melalui penelitian yang lanjut, varietas baru dari tanaman kanola telah dikembangkan untuk ketahanan lahan pertanian dan hasil yang lebih tinggi.

Baca Juga:
- Seputar Tanaman Transgenik dan Regulasinya di Indonesia
- Tanaman: Mengungkap Pentingnya Kehadiran Flora
- Hanjeli: Tanaman Superfood Indonesia yang Kaya Manfaat
Morfologi Tanaman Kanola
Tanaman kanola memiliki struktur morfologi yang menarik. Berikut adalah deskripsi dari beberapa bagian utama tanaman kanola:
1. Daun
Daun kanola berwarna hijau dan biasanya berbentuk oval dengan tepi bergerigi. Daun ini tumbuh berseling dan mempunyai permukaan yang licin, yang membantu tanaman mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis.
2. Bunga
Bunga kanola berwarna kuning cerah dan berbentuk silang, terdiri dari empat kelopak. Bunga ini sangat menarik bagi berbagai jenis serangga, terutama lebah. Bunga kanola merupakan sumber nektar dan pollen yang penting bagi kelangsungan hidup lebah.
3. Batang
Batang tanaman kanola berbentuk tegak dan cukup kuat untuk menahan beban biji yang cukup berat saat masa panen. Tinggi batang dapat bervariasi, mencapai ketinggian hingga 1,5 meter tergantung pada varietas.
4. Biji Kanola
Biji kanola sangat kecil dan berukuran sekitar 2-3 mm dengan warna hitam atau cokelat. Biji ini adalah bagian terpenting dari tanaman kanola, karena mengandung minyak yang kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, yang sehat untuk dikonsumsi manusia.
5. Akar
Sistem akar tanaman kanola terdiri dari akar utama yang kuat dan akar samping yang menyebar, membantu penyerap nutrisi dan air yang efisien dari tanah.
Dengan struktur morfologinya yang khas, tanaman kanola tidak hanya bermanfaat sebagai sumber bahan pangan tetapi juga cantik dipandang.

Asal Usul dan Sebaran Geografis Tanaman Kanola
Tanaman kanola pertama kali ditemukan di Eropa pada awal 5.000 tahun yang lalu dan digunakan sebagai sumber minyak dan makanan ternak. Proses penelitian terhadap tanaman ini dimulai pada tahun 1970-an oleh para ilmuwan di Kanada yang berusaha mengembangkan varietas dengan kandungan asam lemak yang lebih baik dan lebih rendah asam erucic. Penelitian ini berlanjut hingga saat ini, dan hasilnya, varietas kanola modern kini telah menyebar luas ke berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara Eropa.
Pengembangan dan penyebarannya dapat dipantau melalui publikasi berkala, seperti artikel dari National Center for Biotechnology Information yang menjelaskan tentang sejarah dan evolusi tanaman kanola.
Kandungan Nutrisi dan Senyawa Kimia Biji Tanaman Kanola
Biji tanaman kanola kaya akan nutrisi dan senyawa bermanfaat. Berikut adalah tabel yang menunjukkan beberapa daripada kandungan nutrisi dan senyawa kimia dalam biji kanola:
Zat Gizi | Jumlah per 100 gram |
---|---|
Energi | 588 kkal |
Lemak | 42 gram |
Karbohidrat | 28 gram |
Protein | 24 gram |
Asam lemak omega-3 | 1.4 gram |
Asam lemak omega-6 | 21 gram |
Serat | 9 gram |
Untuk informasi lebih lanjut mengenai analisis kandungan nutrisi, Anda bisa mengunjungi PubMed Central.

Apa Manfaat Minyak Kanola?
Minyak kanola terbuat dari biji tanaman kanola yang diolah secara mekanis atau melalui proses ekstraksi untuk mendapatkan minyak. Minyak ini memiliki berbagai manfaat yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
- Olahan Makanan Sehat: Minyak kanola memiliki kandungan asam lemak tak jenuh tunggal yang tinggi, sehingga baik untuk kesehatan jantung.
- Penggunaan Kuliner: Minyak ini memiliki titik asap yang tinggi, sehingga ideal untuk berbagai cara memasak seperti menggoreng dan memanggang.
- Sumber Omega-3: Kandungan asam lemak omega-3 dalam minyak kanola dapat membantu menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan otak.
Sebagai contoh, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American College of Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi minyak kanola dapat berkontribusi pada diet sehat dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Bunga Kanola dan Lebah
Bunga kanola tidak hanya memiliki nilai ekonomi tetapi juga ekologi. Polinasi bunga kanola yang dilakukan oleh lebah menghasilkan produksi biji yang lebih baik. Kehadiran bunga ini memicu aktivasi populasi lebah di daerah pertanian, yang sangat penting untuk penyerbukan berbagai tanaman lainnya. Dengan menanam kanola, petani dapat berkontribusi pada peningkatan populasi lebah, yang pada gilirannya akan memperbaiki produktivitas ladang mereka.
Penelitian mengenai interaksi antara bunga kanola dan lebah juga dapat ditemukan di Springer Link.

Baca Juga:
- Minyak Neem: Pestisida Alami yang Mujarab
- Biji Selasih: Ternyata Jarang yang Tahu Tanamanya
- Bunga Matahari : Simbol Kebahagian Biji Penuh Nutrisi
Menanam Tanaman Kanola
Bagi Anda yang tertarik untuk mencoba menanam tanaman kanola di rumah, berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat Anda lakukan:
- Pemilihan Lokasi: Pilihlah lokasi yang mendapatkan sinar matahari cukup, setidaknya 6 jam sehari. Tanaman kanola berkembang baik di daerah dengan iklim sedang.
- Persiapan Tanah: Pastikan tanah memiliki pH yang optimal (6.0-7.0) dan kaya akan nutrisi. Anda dapat menambahkan kompos atau pupuk organik sebelum menanam.
- Pembibitan: Tanaman kanola dapat ditanam dari biji. Sebar biji kanola ke dalam tanah dengan kedalaman sekitar 1-2 cm, dan pastikan terdapat jarak antar biji.
- Perawatan: Sirami secara teratur dan pastikan tidak ada gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Penyulaman dapat dilakukan jika ada biji yang tidak tumbuh.
- Panen: Tanaman kanola umumnya siap dipanen dalam waktu antara 90 hingga 120 hari setelah penanaman, ketika biji telah mengeras dan sebagian telah menguning.
Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana di atas, Anda bisa menciptakan kebun kecil yang penuh dengan potensial dari tanaman kanola.
Kesimpulan
Tanaman kanola, dengan segala keunikannya, menawarkan banyak manfaat baik dari segi nutrisi, ekonomi, maupun ekologi. Dari bijinya yang kaya akan minyak sehat, hingga bunganya yang berkontribusi pada kesehatan populasi lebah, tanaman kanola menjadi solusi yang berpotensi besar dalam pertanian modern. Dengan mempelajari cara menanam dan merawatnya, kita tidak hanya mendapatkan keuntungan selama masa panen, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan di sekitar kita. Jika Anda ingin lebih dalam menggali pengetahuan tentang kanola, pastikan untuk terus mengikuti perkembangan penelitian dan teknik pertanian terbaru.
Salam tetanam!