Ketela memiliki dua jenis utama yang sering dibudidayakan, yaitu ketela pohon (singkong atau ubi kayu) dan ketela rambat (ubi jalar). Masing-masing memiliki karakteristik, cara tumbuh, dan pemanfaatan yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai kedua jenis ketela tersebut, dilengkapi dengan taksonomi dan jenis-jenis populer yang ditanam di Indonesia, termasuk karakteristik masing-masing varietas.
Daftar isi:
1. Jenis Ketela Pohon (Singkong/Ubi Kayu)
Deskripsi Umum
Ketela pohon (Manihot esculenta), atau lebih dikenal dengan nama singkong atau ubi kayu, adalah jenis ketela yang paling umum dijumpai di berbagai wilayah, terutama di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini terkenal akan umbinya yang kaya akan karbohidrat, serta kemampuannya untuk tumbuh di berbagai kondisi tanah yang kurang subur.

Taksonomi
Berikut adalah taksonomi dari ketela pohon:
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Angiospermae
- Kelas: Dicotyledonae
- Ordo: Euphorbiales
- Famili: Euphorbiaceae
- Genus: Manihot
- Spesies: Manihot esculenta
Ciri Morfologi
- Batang: Ketela pohon memiliki batang tegak dengan tinggi mencapai 3 meter. Batangnya berwarna hijau dan mengandung getah.
- Daun: Daun ketela pohon bersusun menjari (palmate) dengan 5-7 lobus (bagian yang membentuk struktur yang terbagi-bagi, seperti pada kelopak bunga). Daun muda berwarna hijau cerah dan dapat dimanfaatkan sebagai sayuran.
- Umbi: Umbi ketela pohon berbentuk silindris dengan kulit yang berwarna coklat hingga putih. Daging umbi berwarna putih atau kuning, tergantung varietasnya.
Baca juga:
- Tanaman Pangan: Ciri, Jenis, dan Strategi Pengembangannya
- 5 Jenis Tanaman Pangan di Dunia yang Menjadi Makanan Pokok
- Tanaman Sacha Inchi: Kacang Inca dengan Segudang Manfaat
Jenis Ketela Pohon (singkong) yang Ditanam di Indonesia
Berikut adalah varietas unggul singkong (ubi kayu) yang populer dan ditanam di Indonesia beserta karakteristik masing-masing:
1. Varietas Unggul Singkong (Ubi Kayu)
- Singkong Adira 1:
- Karakteristik: Produksi tinggi, umbi besar dan berkualitas. Cocok untuk diolah menjadi tepung tapioka.
- Singkong Adira 2:
- Karakteristik: Memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit, dengan umbi yang berat dan daging berwarna putih. Cocok untuk makanan sehari-hari.
- Singkong Adira 4:
- Karakteristik: Dikenal dengan produktivitas yang baik dan lebih cepat panen dibandingkan varietas lain. Umumnya digunakan untuk diproduksi menjadi sagu.
- Singkong Malang 1:
- Karakteristik: Varietas ini dikenal karena umbinya yang besar, tahan terhadap kondisi kemarau, dan kualitas umbinya baik untuk makanan.
- Singkong Malang 2:
- Karakteristik: Memiliki hasil yang optimal dengan ketahanan yang baik terhadap hama. Daging umbi berwarna putih.
- Singkong Malang 4:
- Karakteristik: Memiliki karakteristik tanaman yang baik, mudah perawatan, dan umbi besar. Cocok untuk konsumsi segar.
- Singkong Malang 6:
- Karakteristik: Marak ditanam karena daya tahan terhadap penyakit dan potensi hasil tinggi. Rasa umbi yang lezat.
- Singkong Mukibat:
- Karakteristik: Dikenal memiliki daya tahan terhadap biawak dan hewan pengerat, dengan umbi lebih manis. Umumnya dipakai untuk keripik.
- Singkong Emas:
- Karakteristik: Memiliki daging berwarna kuning, kaya akan vitamin A. Sering digunakan dalam pembuatan makanan berbasis umbi.
- Singkong Gajah:
- Karakteristik: Memiliki ukuran umbi besar dan rasanya lezat. Sering digunakan sebagai bahan pakan ternak.
- Singkong Kuning (Mentega):
- Karakteristik: Dikenal karena rasa mentega yang creamy dan kepadatan daging umbi yang tinggi. Cocok untuk pembuatan makanan manis.
- Singkong Manggu:
- Karakteristik: Dikenal memiliki aroma dan rasa yang unik. Cocok digunakan untuk batagor dan camilan tradisional.
- Singkong Lanting:
- Karakteristik: Varietas ini sering digunakan dalam produksi camilan seperti keripik lanting, dengan rasa gurih.
- Singkong Cimanggu:
- Karakteristik: Memiliki rasa yang manis serta umbi yang cukup besar. Sangat cocok untuk konsumsi langsung.
- Singkong Darma:
- Karakteristik: Dikenal tahan terhadap kondisi buruk dan memiliki hasil yang stabil. Umumnya digunakan untuk olahan sagu.
- Singkong Sayur:
- Karakteristik: Memiliki daun yang dapat dimakan, biasanya digunakan sebagai sayur dan kaya gizi.
- Singkong Mentega:
- Karakteristik: Memiliki daging yang lembut dan rasa manis. Sering diolah menjadi kue atau makanan penutup.
- Singkong Karet:
- Karakteristik: Memiliki daya tahan tinggi terhadap hama dan penyakit. Kualitas umbi bagus untuk olahan tepung.

Syarat Tumbuh
Ketela pohon tumbuh baik di tanah yang subur, berdrainase baik, dan memiliki tingkat keasaman pH yang netral hingga sedikit asam (pH 5.5-7). Tanaman ini memerlukan curah hujan sedang dan suhu optimal antara 25-30°C.
Kandungan Nutrisi
Kandungan nutrisi untuk 100 gram ketela pohon (singkong) adalah sebagai berikut:
- Kalori: 160 kalori
- Karbohidrat: 38-40 gram
- Protein: 1-2 gram
- Lemak: 0.2 gram
- Serat: 1.5-2.0 gram
- Vitamin C: 20.6 mg (35% DV)
- Kalsium: 16 mg

Pemanfaatan
- Makanan: Singkong sering diolah menjadi berbagai makanan, seperti keripik singkong, tepung tapioka, dan makanan tradisional seperti peuyeum (fermentasi singkong).
- Pakan Ternak: Daun dan sisa umbi yang tidak terpakai dapat menjadi pakan untuk ternak.
- Industri: Singkong juga dimanfaatkan dalam industri pemrosesan makanan dan pembuatan produk olahan seperti sagu.
2. Jenis Ketela Rambat (Ubi Jalar)
Deskripsi Umum
Ketela rambat (Ipomoea batatas), atau lebih dikenal sebagai ubi jalar, adalah tanaman umbi-umbian yang tumbuh merambat dan terkenal dengan rasa manis pada umbinya. Ubi jalar kaya akan nutrisi dan sering digunakan sebagai alternatif sumber karbohidrat.
Taksonomi
Berikut adalah taksonomi dari ketela rambat:
- Kingdom: Plantae
- Divisi: Angiospermae
- Kelas: Dicotyledonae
- Ordo: Solanales
- Famili: Convolvulaceae
- Genus: Ipomoea
- Spesies: Ipomoea batatas
Ciri Morfologi
- Batang: Tanaman ini memiliki batang merambat yang mampu tumbuh sepanjang beberapa meter. Batang yang masih muda berwarna hijau, sementara batang yang lebih tua bisa berwarna coklat.
- Daun: Daun ubi jalar berbentuk bulat atau hati dengan permukaan yang halus dan warna hijau tua. Daun yang lebih muda bisa dimakan sebagai sayuran.
- Umbi: Ubi jalar memiliki umbi yang bervariasi dalam warna (putih, kuning, oranye, hingga ungu) dan bentuk yang beragam. Umbi ini dikenal karena rasa manisnya dan kandungan gizi yang tinggi.

Jenis Ketela Rambat (Ubi Jalar) yang Ditanam di Indonesia
Berikut adalah beberapa varietas ketela rambat yang populer di Indonesia:
- Ubi Jalar Ungu: Memiliki warna ungu pada daun, kulit, dan dagingnya. Dikenal kaya akan antioksidan.
- Ubi Jalar Kuning/Oranye: Dikenal karena kandungan beta-karoten yang tinggi, baik untuk kesehatan mata.
- Ubi Jalar Putih: Memiliki kulit berwarna cokelat dan daging berwarna putih. Rasanya lebih netral dan cocok untuk berbagai olahan.
- Ubi Jalar Cilembu: Bertekstur kulit gading, berurat, serta panjang, dan sangat manis serta pulen, populer untuk camilan.
- Ubi Jalar Kalasan: Memiliki rasa agak manis, bertekstur sedang dan berair, serta cocok ditanam di daerah kering hingga basah.
- Ubi Jalar Sari: Berwarna kuning tua dengan rasa yang lezat dan manis, sering digunakan dalam hidangan penutup.
- Ubi Jalar Boko: Hampir sama seperti ubi jalar sari, dengan daging berwarna krem yang terasa enak dan manis.
- Ubi Jalar Antin 1: Salah satu varietas unggul yang tahan terhadap penyakit, menghasilkan umbi berkualitas.
- Ubi Jalar Sawentar: Dikenal juga sebagai varietas unggul yang tahan terhadap penyakit dan memiliki hasil yang baik.
- Ubi Jalar Sukuh: Merupakan varietas tahan terhadap penyakit dengan rasa yang enak, cocok untuk dijadikan hidangan.
- Ubi Jalar Muara Takus: Salah satu varietas unggul yang tahan terhadap hama dan penyakit.
- Ubi Jalar Cangkuang: Dikenal tahan penyakit dan menghasilkan umbi yang baik untuk dikonsumsi.
- Ubi Jalar Sewu: Varietas ini juga tahan terhadap berbagai penyakit dan memiliki kualitas baik.
- Ubi Jalar Daya: Dikenal tahan terhadap penyakit dan memiliki rasa yang enak.
- Ubi Jalar Borobudur: Varietas yang tahan terhadap hama dan dapat tumbuh baik di berbagai kondisi.
- Ubi Jalar Prambanan: Salah satu varietas yang tahan penyakit dengan hasil optimal.
- Ubi Jalar Mendut: Memiliki rasa enak dan tahan terhadap kondisi buruk.
Syarat Tumbuh
Ubi jalar lebih menyukai tanah yang subur, gembur, dengan drainase baik, dan toleran terhadap variasi pH tanah (pH 5 – 7). Ubi jalar juga membutuhkan suhu optimal antara 20-30°C untuk pertumbuhan yang baik dan curah hujan yang cukup.

Baca Juga:
- Cara Membuat Pestisida Alami: Solusi Ramah Lingkungan
- Krai sayur: Jarang Ditemukan Mudah Ditanam
- Kenali Pohon Palma: Tanaman Eksotis dengan Beragam Manfaat
Kandungan Nutrisi
Kandungan nutrisi untuk 100 gram ketela rambat (ubi jalar) adalah sebagai berikut:
- Kalori: 86 kalori
- Karbohidrat: 20.1 gram
- Protein: 1.6 gram
- Lemak: 0.1 gram
- Serat: 3.0 gram
- Vitamin A: 14187 IU (283% DV)
- Vitamin C: 2.4 mg (4% DV)
- Kalsium: 30 mg
- Fosfor: 47 mg
- Zat Besi: 0.6 mg

Pemanfaatan
- Makanan: Ubi jalar dapat diolah menjadi berbagai hidangan, seperti ubi jalar kukus, puding, pie, dan keripik. Ubi jalar ungu juga populer di kalangan pencinta makanan sehat.
- Nutrisi: Ubi jalar kaya akan serat, vitamin A, vitamin C, dan antioksidan, menjadikannya pilihan makanan sehat yang baik.
- Industri: Ubi jalar juga digunakan dalam pembuatan tepung atau sebagai bahan baku dalam industri makanan dan minuman.
Perbandingan Jenis Ketela : Ketela Pohon dan Ketela Rambat
Mari kita lihat perbandingan antara kedua jenis ketela ini berdasarkan beberapa aspek kunci:
Aspek | Ketela Pohon (Singkong) | Ketela Rambat (Ubi Jalar) |
---|---|---|
Ilmu Tanaman | Manihot esculenta | Ipomoea batatas |
Morfologi | Batang tegak, umbi keras, daun luas | Batang merambat, umbi lembut, daun berbentuk hati |
Rasa | Netral hingga sedikit pahit | Manis |
Pemanfaatan | Makanan pokok, tepung tapioka, pakan ternak | Makanan sehat, tepung ubi jalar |
Nutrisi | Rendah serat, sumber karbohidrat | Tinggi serat, vitamin A, dan antioksidan |
Kesimpulan
Ketela pohon dan ketela rambat merupakan dua jenis ketela yang dikembangkan secara luas. Keduanya memiliki karakteristik unik yang membuatnya sangat berharga dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat. Mengingat pentingnya kedua jenis ketela ini, memahami cara budidayanya dan potensi penggunaannya menjadi langkah penting untuk peningkatan ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Dengan pengelolaan yang baik, tanaman ketela dapat berkontribusi tidak hanya untuk kebutuhan lokal tetapi juga untuk industri pangan di tingkat global.
Salam tetanam!